Skip to main content

Dia Bibi Ku, Dia Fatasi Sex Ku

Dia Bibi Ku, Dia Fatasi Sex Ku


“aah..adii..ahhh..aahh sayang,, ahh..iya terus sayang ah pinter km sayang..makin jago ngentotin bibi..ahh..” bibi terus mengerang sambil memelukku erat yang sedang asik menggenjotnya. “Ahh, bii.. memeknya enak banget bi..ahhh ahh,,aduuh adi pengen keluar.. ahh..bibi..pengen hamilin bibi..ahhh..uuhhhhh..” aku semakin mempercepat gejotanku di jepitan memek bibi. “auhh aduhh..iyah barengan jangan ninggalin bibi,,bibi juga pengen keluar aaahhh ahhh aaahhh keluariiinnnhhh aaaahhhhhhhH!!” kami lalu berpelukan sangat erat menikmati orgasme kami bersama. Aku terkulai lemah memeluk bibiku yang sedang aku tindih dan ku semprotkan maniku semuanya kedalam rahimnya.


Setelah kami berdiam berpelukan, ia lalu melepaskan pelukanku, dan lalu mencium keningku yang tengah kelelahan. Ia lalu memakai baju daster tertutupnya langsung tanpa pakai bra maupun celana dalam. Tak lupa, dia juga pakai jilbab instannya. “Udah, kamu pake baju dulu sayang, bentar lagi si Fini pulang sekolah.” Katanya sambil melemparkan baju dan celana kearahku. Bibiku lalu berlalu, keluar kamar, sepertinya menuju kamar mandi dan dapur. Aku duduk di kasur empuk tempat pergumulan kami tadi. Ah betapa nikmatnya bisa kapan saja menikmati memek, apalagi memek dari bibiku yang cantik ini. Kulihat celana dalam bibi yang tadi kulempar ke lantai, aku memungut dan iseng memakai celana dalam bibiku. Lalu akupun berpakaian.

Tak lama kemudian, bibiku kembali kekamar, “Di, cangcut bibi mana tadi, dilempar kemana?” sambil dia clingak clinguk mancari ke penjuru kamar. “Adi pake nih, hihi..biar kontol adi deket terus sama bibi.. hhi..” aku memperlihatkan celana dalam krem berendanya yang aku pakai. “Ih, dasar kamu ini..nafsuan..hhi..” kata dia, menuju lemari mencari celana dalamnya. “Ah, bi..ga usah pake cangcut lah..biar ga susah adi kalo pengen ngewe lagi..” kataku. “Hmm.. ya udah kalo gitu.. mau makan apa sekarang? Bibi mau masak nih..” tanya dia. “Apa aja deh.. apa yang dimasak istriku, pasti aku makan..” jawabku. Bibi hanya senyum.



Sementara bibi masak, aku menonton tv di dekat ruang makan membelakangi bibiku yang lagi masak. “Di, gimana tadi? Enak?” tanyanya tiba-tiba. “Enak apa bi?” aku tak menangkap maksudnya. “Iya, tadi pas hubungan badan.. punya bibi masih enak gak?”.... “Ohh.. ya enak atuh bi..adi ampe ngeluarin semua mani adi di memek bibi,”....”Hmm... kok bibi ngerasanya memek bibi udah longgar loh di, takutnya kamu ga puas..”...”Ah, enggak kok..coba yah..” aku lalu mendekati bibi yang sedang memotong bawang, dan aku naikkan gamisnya, dan buru-buru aku tusuk memeknya. “Ohh,,enak kok, masih ketat,,ah,,ah..” aku angkat-angkat pantatku pelan menusuk memeknya. “Ahhh..aduhh..ihh nakal kamu yah.. ya ga usah di coba juga kali..aduhh..udah ah lepasin..ntar tangan bibi kepotong nih..ah..” katanya. “Hehe.. masih enak kok bi memeknya..adi suka..” kataku sambil memeluk dari belakang.

“Huh, dasar anak muda.. suka banget sama memek..” katanya sambil bersungut. “Hehe,,abis bibi cantikku ini nafsuin sihh..”.... “Udah sayang ah, ntar si Fini pulang, ntar sambung ngewenya, ya..sabar dulu.. kalo ketauan kan, kamu kan ga bisa ngewe bibi lagi..” akupun melepaskan pelukanku, setelah sebelumnya remes memek dan susu bibi yang masih kencang itu. “Ihh..genit deh suami baru..pengen diservis mulu nih..” kamipun cekikikan, dan ngobrol ngalor ngidul, sampai akhirnya Fini datang, dan kami makan bersama. Setelah makan aku pamit pulang dulu.

Malamnya, ketika aku sedang di rumah, bibiku chat, “Yang, Fini bibi suruh nginep di neneknya (ibu bibiku), malem ini bibi bisa bebas dipake.. bobo sini ya suamikuu..mmuah” membaca itu nafsu gairahku langsung bangkit. “Oke sayang, malem ini kamu milikku :*” balasku ke bibi, dan lalu aku bergegas berangkat menuju rumah kenikmatan bibiku. Sampai didepan rumahnya, hari sudah malam dan lumayan sepi. Aku mengendap-endap masuk, dan mengetuk pintu ruang tamu yang kulihat jendelanya gelap. Tok..tok..tok... dari dalam ada teriakan “siapaa??” akupun menjawab “akuu bii..” dan tak lama kemudian pintu terbuka sedikit.. dan alangkah terpananya aku, karena bibi yang membukakan pintu, ternyata sudah bugil tanpa sehelai benangpun. “ayo masuk sini cepet.. katanya berbisik”.



Akupun segera masuk dan tanganku langsung hinggap di memeknya. “Ah..duh..mulai deh, ga sabaran..hhi..”. Setelah menutup pintu, aku memeluknya dan mencium bibirnya, sambil tak melepaskan tanganku mengegenggam memeknya, dengan satu jari tengahku ku tekan masuk ke liangnya. “Ahh,,,mmmhhh,,mmmuahh...ooommmhhh,,,hmmmmhh mmmuah..aah..” bibi hanya mengerang-erang nikmat merasakan serangan mendadakku yang penuh nafsu.”mmmhhh...haahh.. ampun deh kamu.. bibi kewalahan gini diserang..hhi..” katanya sambil memegang pipiku. Akupun menciumya lagi, namun kini dengan gaya yang lebih mesra, “mmmmuuahhh...”. Kami berdua saling memandang dan tersenyum. “Di, dulu bibi sama paman, ga pernah deh se asyik ini kalo dia pengen ngewe..biasanya langsung tancep dan crot lalu bobo.. hhi.. ini suami baru, yampun masih berdiri aja udah diserang.. hhi..” kemudian dia menciumku lagi dan lalu memelukku dan ia lalu melingkarkan kakinya di pinggangku sehingga aku menggendongnya. “duuh, berat gini istriku..”


Sambil menggendongnya, aku melucuti celanaku hingga lolos. Kontolku yang sudah ngaceng maksimal, kepalanya menempel di pantat dan memeknya. “Unnghh..tititnya udah ketuk-ketuk memek nih.. macukiiin..” bibiku bersuara manja sambil tak melepaskan pelukannya. Akupun segera menggendongnya ke kamar bibiku. “ah..hayu ewean yang (ayo ngentot sayang).. hayuu,,huhuu,, “ bibiku merengek manja saat aku rebahkan tubuhnya dikasur. “Iya sabar sayang, pengen liat dulu bibi lagi sange gini.. hhi..” kataku sambil memandang bibiku yang tergolek pasrah. “uunnghh.. cinii.. masukin,,enjot-enjot di lubang inii...” pinta bibi manja sambil nunjuk-nunjuk ke memeknya. “Bibi pengen di ewe pelan apa kuat-kuat sama adi? Hhi..” tanyaku menggodanya sambil aku memegang kontolku yang ngaceng. “Terserah kammuu.. tapi bibi pengen di ewe lalaunan (pelan-pelan) dulu.. hayu ihh..cepet masukin ke memek..” katanya sambil manyun-manyun.

“hihi.. udah ga kuat ya istriku? Hhi.. memeknya pengen di jilat dulu ga?” aku mulai mendekat ke selangkangannya. “Ih..atuh jiji..liang pipis bibi kok dijilatin..” katanya sambil mengelusi memeknya. “gapapa..sini adi jilatin liang pipis bibi..” jawabku dan langsung mendekatkan mulutku ke memeknya. “Ih..ih,,jangan..ihh....aauuuuhhhhh,,,ahhhhh,,,angghhh jiji sayang memeknya kok dijilat-jilat..angghhh..” bibi menjambak rambutku yang sedang kujilati. “Sslllrrpphh,,sllppphhh mmhh..ahh..enak memek bibi..slllpphhh slllppphhh...aah..” aku jilati bibir memeknya dari bawah sampai atas. “anggghh ahhh ahh,,enak.,enak ahhhhh...duuuhhh...iya itu.. di itil lagi sayang..di itil..ahhhhh...” bibi mengerang-erang saat kujilati. “Sllppphh..mmhh..itil bibi gede yah,,suka adi,,ssllpphh..sllpphh,,”aku menjilati itilnya sambil perlahan kucolok liangnya.



“Annnngghhhh sayaaanggghhhh ahhh,, iyah, enak pisan pas jilat di itil bibi.. ahh..lamain sayang ngejilatin di itil bibinya.. ahhh,,, ahh.. ihh...jangan kebawah dulu,, di itil lagiiii...itil bibi gelii,,,” dia merengek terus jika aku menjilati bibir memeknya, dia pengen aku menjilati itilnya terus. “Aauuuhhh...ahhhh,,aduuhh adii sayang... agak cepetin jilatin ama sedot itilnya bibi.. bibi mau keluar,,,annghh ahh..ahh iyah terus..aahh ahh ahh ahhhhh aaaaaahhhhhhhhhhhhh!!!!” seketika bibiku menjambak rambutku dan menekan kepalaku ke memeknya, dan lalu dia menggelinjang hebat sambil berteriak tertahan. “aaghhhhhhhhh,,,,huuhhh,,huuhhh,,huuhhh...uuuhhhh..aduh enaknyaahh..ahhhh..” bibiku terkulai lemas menikmati sisa-sisa orgasmenya. Aku lalu beranjak tiduran disebelahnya.

“hhi.. enak gak bi?” tanyaku setelah nafasnya mulai tenang. “Aduh, enak banget say.. bibi baru kali ini loh sampe gini.. ada yang jilat memek bibi juga baru kamu ini.. dulu sama paman belum pernah ampe dijilatin memek bibi.. makasih sayang.. mmhh..makin betah dehh...” sambil ia mengelus-elus pipiku dan mencubit-cubitnya. “Hehe.. apapun asal bikin bibi enak, adi lakuin..” kataku lalu mencium bibirnya. “Mmmuah.. ah, enaknya gini nih punya suami masih muda, dikasih gaya aneh-aneh tapi enak, kuat lagi..hhi.. apalagi rasanya seumur bibi ini tuh lagi beuki-beukinya (suka-sukanya) ewean..mmmuuah..” iya lalu memegang kontolku sambil cium bibirku dengan ganas. “mmhh.. bibi pengen diapain lagi?” tanyaku sambil mengelus memeknya. “Ahh..terserah kamu deh,, bibi mah taunya Cuma pengen di ewe aja..nafsu banget bibi.. pake memek bibi sepuas kamu..colokin, bucatin di memek” kata dia.


Akupun segera beringsut menindih tubuhnya, bibiku pun mengerti dan langsung mengangkangkan kakinya. “Di, ngewenya sambil nyusu yah..bibi pengen nyusuin..gatel pentil bibi nih..” kata bibi dan langsung aku memulai ngemut susunya. “Ahh...ahh..aww..jangan keras-keras nyedotnya,,ahhh mhh iyahh,,mmhh,,yu, masukin kontolnya sayang..ahh..” walau susah, sambil aku nyusu putingnya, aku mulai menyodokkan kontolku ke memeknya. Tapi, kali ini berkali-kali kontolku salah sasaran. “Hhi.. lupa ya liangnya dimana.. sinih..nah..sok teken..ahhhhhhh...aduh ini kontol enak banget sihh ahhh..” setelah membimbing kontolku masuk ke liang kewanitaannya, dia langsung memelukku erat. “Ngewe laun aja sayang..ahh ahh..mmhh (ngentot pelan aja sayang)..” kata bibi sambil mengerang menikmati colokanku.

Akupun menggenjot liang lembut dan hangat bibiku ini dengan perlahan. Ada sejuta rasa nikmat yang tak bisa diungkapkan saat aku menikmati cengkraman lembut dan basah memek bibiku ini. Memek bibiku ini, meski pasti sering dipakai, dan sudah dipakai melahirkan, aku rasakan masih begitu ketat dan nikmat. “Ahhh..aaahhh,, nikmat bii..ahhh nikmat banget ngewe bibi..ahhh ahhh ahh..” aku terus meracau menikmati memek bibi yang kucolok-colok perlahan dengan kontolku. “uuhh...shhh ahh..bibi juga enak ahh...awwhhhh uuuhhhh.. nikmat sayang,,aaahh...” bibiku merintih dan mendesah nikmat. “Aaghh..memek bibi enak bangett ahhh memek enakk ahhhhh..sshhh ahhh..memek enaaakk...aaagghh” perlahan-lahan aku mulai mempercepat genjotanku, saking bikin ngilu dan nikmatnya cengkraman memek dia.


“Ahhh..ahhhhh...adiiiii..aahhh enaakkkk assshhhh aaaahhh awww..ahhhhh” bibi terus menjerit dan merintih kenikmatan saat aku mulai mempercepat entotanku dengan gaya misionaris ini. Aku sungguh menikmati saat aku menggagahi bibiku ini, terlebih memeknya yang ketat dan tak terlalu becek bikin aku merem melek. “Ahh..enak banget sih ini memek bibi..ahh,,suka,,,ahhh euughh,,” aku terus mengentoti memeknya dan semakin cepat aku menyodoknya. “Ahh,,sayang..kuat banget sihh ahhh,,aduuhhh aduuuhh..auuhhhhh... bibi mau bucat,,bibi mau bucat sayangg..ahhh..bibiii bucaaaattttthhhhh aaaaaaahhhhhhh!!!!” bibiku langsung memelukku erat dan mencium bibirku seolah tanpa ampuun. Pinggulnya bergoyang hebat menyambut kocokkanku yang semakin cepat.

Aku masih menggenjotnya saat pinggul bibi semakin melemah, dan pelukkannya sudah tak sekuat tadi. Bibi lalu tergolek pasrah, lemas dan semakin pasif menikmati genjotanku yang tak juga keluar. “ahh..kamu kuat banget sih sayang..belum bucat juga...hmmhh ahhh mmhh...” katanya lemah. “Aghh agghh ahhh bii,, aku pegel nih.. bibi diatas ya,” kataku yang langsung mencabut kontol dari memeknya dan lalu tiduran. “Hah? Bibi diatas? Duh bibi belum pernah..biasanya suka dibawah aja di ewe sambil bobo..” katanya. “Iya udah bibi coba aja, bibi diatas, masukin, lalu ulek2..ntar adi ajarin..” kataku lalu membimbingnya naik mengangkangiku.


“Hmmh.. iya deh,, mmhh,,shhhh ahhhh aduuhh enak juga ya kaya gini..” kata dia saat memasukkan kontolnya ke liang memek. “Ahh.. trus gimana ini di..duh jadi nancep dalem banget..ahh enak..” katanya lalu menggeser-geser pantatnya. “iya, bibi goyang2in pantatnya..nah ahh iyah gitu bi..ahhhh aduhh ennak banget,,,shh ahhh ahhhh..” aku lalu merintih menikmati goyangan bibiku yang super nikmat ini. “Ahh auuhhhhhh jadi enak banget gini sayang ahhh ahhh baru tau bibi enak gini ahhhh sshh auuhhh uuungghh uh uhh,,” dia merintih kembali menikmati goyangannya sendiri. Tangannya di di perutku, dan pantatnya bergoyang lincah memutar-mutar. Bibiku belajar cepat ngentot dengan gaya WOT ini. “Ah ahh ah ah ah ahhh auuhh auuhhh uuuhhhh aduu duhhh,,ahhh,,” bibiku terus bergoyang-goyang lincah mengeluarmasukkan kontolku di memeknya.

Hampir sepuluh menit kami menikmati gaya ini. Bukan main nikmatnya aku digoyang bibi. “Aghh bii ahhh ...nikmat biii,,terus lebih cepet bii ahhhh ahhh..” aku merem melek sambil meraih dan meremas susunya yang menggantung. “’Ahh ah adi auuhh bibi ga kuaatt,,bibi gakuat sayang,,, bibi mau bucat lagiii,,ahhh ahhh...aahhh...” bibi cantikku ini semakin cepat saja menggoyang memeknya di kontolku, yang membuatku sungguh menjadi ngilu. Semakin cepat menggenjot, semakin kuat memeknya jugamencengkram kontolku yang mulai terasa ingin memuntahkan spermanya. “Ahh bibi ayu barengaaann... aahh bucatnya bareng bi..adi juga mau bucatt ahhh ahhahhh uuchhhh...” aku mulai memegang pinggulnya yang aduhai mulus, sambil aku juga ikut menggenjot memeknya dari bawah. “Ahhh sayaaangg bibi muncrat nihh,,ahhh ahh uuunnggghhh,,bibi muncrat bentar lagii,,aahhh ahh ahhh ahhh,,,memek bibi muncrat,,,memek bibi muncraaatttt,,,aaaaaaaaanghhhhhhhhhhhhhhhh...” kemudian tubuh bibiku melenting kebelakang, dan crooootttt!!! Aku kaget lihat bibiku benar-benar muncrat, memuncratkan cairan dari memeknya. Bibiku squirt!! Dan tak lama kemudian aku pun muncrat juga, crott...croootttttt.... beberapa kali kontolku memuncratkan sperma di memeknya. Muncraat yang sungguh nikmaaatt!!! “Aghhhhhhhh bibiiiiiiiiiiiihhh...”


Setelah melenting, lalu bibiku ambruk diatas tubuhku. Kami saling berpelukan erat menikmati orgasme kami masing-masing. Nafas kami saling memburu, ngos-ngosan dengan kontol yang masih tertancap. “huuhh,,, aduh... lemes banget bibi ngewe sama kamu mah...” bibiku lalu berbaring disampingku terlentang. “Hahh,,nikmat banget bi ngewe memek bibi,, memek bibi sempit.. enak banget pas aku ngewenya..” kataku memuji dan lalu menyelipkan jariku di belahan memeknya. “Ahh, ngaco..masa sih.. memek bibi serasa udah longgar gini.. udah ngelahirin juga.. hhi.. syukur deh kalo menikmati memek bibi.. biar kamu betah ngeliang sama bibi..gak sama yang lain..hhi..” selorohnya sambil mengelus rambutku dan keningku yang keringetan. “He..iya dong, betah adi kalo tiap hari dikasih liang enak bibi.. ngeliang aja terus..hhi..” kataku lalu nyolok memeknya dengan jari. “Ihh,,nakal deh..udah lepasin jangan nyolokin memek aja..ntar bibi nafsu lagi.. pengen di ewe..” katanya memegang tanganku lemah.

“Lagi? Ahh, siap dong kalo pengen lagi mah,,hhi..”aku lalu menciumnya. “MMhh...genit dasar..mentang2 kuat, doyannya ngewe bibinya terus,,,hhi.. eh, punya gaya apa lagi? Ntar kita praktekin yah..kamu mah kan suka aneh-aneh kalo ngewe bibi.. bibi mah taunya memek aja dicolokin,,udah,,ga tau gaya-gayaan” katanya. “Mhh..apa ya.. jujur aku tuh pengen nge anal bibi,, sama..ngewe bibi pas lagi pipis..” jawabku. “Mhh.. nge anal itu apa? oh ya udah ntar kalo bibi lagi pipis langsung ewe yah..ga apa apa gitu muncrat kesana sini pipisnya?” “Ya ga apa-apa, hhe.. nge anal itu masukin kontol ke liang pantat bibi..” kataku. “Ehh..jangan ahh kalo ke liang pantat, pokonya kemana pun boleh, asal jangan di pantat yah sayang...” pintanya. “Hmm..ya udah deh... mau ewean lagi bi? Yuk..” kataku yang lalu mulai mendekatkan kontolku yang sudah ngaceng ke memeknya. “Ah, istirahat dulu deh,, bibi masih lemes..” katanya manja. “Ya udah, tapi kontolnya colokin ke memek yah?” kataku yang mulai menusukkan kontolku ke memek bibi. “Mhh,,iya, tapi jangan digoyang ya sayang,, masih lemes bibi.. uuuhh,,,,,iya colokin aja gitu,,jangan di goyang,,mmhhh,,” lalu kamipun saling berpelukan dengan posisi miring berhadapan. Kontolku sudah tertancap di memeknya. Dan malam ini pasti akan jadi malam yang panjang....


Promo New Member Bonus 25% Sportbook
New Bonus Deposit 5%
Bonus Cashback 5% sampai 10% Sportsbook
Bonus 1% Rollingan Casino
New Cashback 100%
Mari bergabung bersama kami di www.dewa168.com
Untuk Informasi Selanjutnya silahkan menghubungi CS 24 jam kami
Yahoo Messenger : cs.dewa168@yahoo.com
Blackberry Messenger : 25CBBB46
Livechat : Tersedia di website kami di www.dewa168.com
Via Hp : wap.dewa168.com
Proses Depo/WD Cepat, Aman, dan Terpercaya !!

Popular posts from this blog

Hadiah Pendewasaan Dari Mbak Yuni

Dewa168 - Mbak Yuni adalah anak tetangga nenekku di desa daerah Cilacap yang ikut dengan keluargaku di Kota Semarang sejak SMP. Waktu SD ia sekolah di desa, setelah itu ia diajak keluargaku di kota untuk melanjutkan sekolah sekaligus membantu keluargaku terutama merawat aku. Kami sangat akrab bahkan di juga sering ngeloni aku. Mbak Yuni ikut dengan keluargaku sampai dia lulus SMA atau aku kelas 2 SD dan dia kembali ke desa. Namanya juga anak kecil, jadi aku belum ada perasaan apa-apa terhadapnya. Setelah itu kami jarang bertemu, paling-paling hanya setahun satu atau dua kali. Tiga tahun kemudian ia menikah dan waktu aku kelas dua SMP aku harus pindah luar Jawa ke Kota Makassar mengikuti ayah yang dipindah tugas. Setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi. Kami hanya berhubungan lewat surat dan kabarnya ia sekarang telah memiliki seorang anak. pada waktu aku lulus SMA aku pulang ke rumah nenek dan berniat mencari tempat kuliah di Kota Yogya. Sesampai di rumah nenek aku tahu bahwa...

Ibu Tiri Ku, Dia yang Menggoda Ku

Aku adalah anak semata wayang dari manajer di perusahaan besaar di jakarta sebut saja aku dani dengan kulit putih dan wajah yang menurutku gak ganteng dan gak jelek tapi kata orang mmuka aku gemesin ngangenin & tinggi 169cm dan berat badan 57kg . Di saat usiaku 15 tahun papahku bercerai dengan ibu kandung dan ibuku lah yang mendapatkan hak asuh walaupun aku sudah tidak tinggal dengan papah lagi tetapi papah selalu menjemputku untuk menginap dirumahnya yang sangat besar waktu itu aku menghabiskan waktu bersama papah dengan menonton klub kesukaan kita manchester city hari demi hari berlalu tetapi papah selalucerita dengan aku kalau ingin mempunyai mamah baru untuk aku,,, walaupun aku tidak setuju dengan papah tapi papah ttp saja ingin mencari pendamping untuk hidupnya . Lalu sebulan kemudian papah menikahi janda dengan 1 anak "dina" istri papah sangat cantik dengan paras wajah wanita sunda yang cantik dengan tinggi badan 172cm dengan payudara yang sangat besar seperti pep...

Tragedi dan Birahi

Setelah aku sehat dan kembali dari rumah sakit membawa bayiku, dan bayiku berusia 1 tahun, dengan lemmbut suamiku meminta izin untuk menikah lagi. Alasannya, baginya seorang anak tak mungkin. Dia harus memiliki anak yang lain, laki-laki dan perempuan. Dengan sedih, aku "terpaksa" merelakan suamiku untuk menikah lagi.  Parakanku sudah tdiangkat, demi keselamatanku dan kesehatanku. Sejakl pernikahannya, dia jarang pulang ke rumah. Paling sekali dalam seminggu. Kini setelah usia anakku 15 tahun, suamiku justru tak pernh pulang ke rumah lagi.  Dia telah memiliki 4 orang anak, tepatnya dua pasang dari isteri mudanya dan dua anak lagi dari isterinya yang ketiga. Aku harus puas, memiliki tiga buah toko yang serahkan atas namaku serta sebuah mobil dan sebuah taksi selain sedikit deposito yang terus kutabung unutk biaya kuliah anakku Irvan nanti. Irvan sendiri sudah tak perduli pada ayahnya.  Malah, kalau ayahnya pulang, kelihatan Irvan tak bersahabat dengannya. Aku...