Skip to main content

Malam Pertama Pengantin Baru

Berhubung hari ini adalah selasa, hari yang paling disebelin oleh banyak orang, karena kita dipaksa masuk sekolah bagi yang masih sekolah, masuk kantor bagi yang masih kerja, dan masuk angin bagi yang semalam begadang gak pake jaket, dan jarak ke weekend masih panjang, maka saya mau membagi cerita yang ringan-ringan saja, yang gak mikir dan analisa yang mendalam untuk mengerti maksud tulisan ini, yang bisa bikin rekan-rekan kompasianer senyum-senyum sendirian, bahkan ketawa ngakak sampai guling-guling di halaman rumput tetangga.

Saya mau cerita pengalaman malam pertama sahabat saya sewaktu SMA Dina, yang menikah dengan seorang polisi berpangkat Kapten (sekarang AKP). Menurut keterangan Dina, saat itu ia masih perawan, jadi agak gugup menjalani malam pertamanya. Pertahanannya tidak jebol-jebol sampai 5x percobaan dalam seminggu, sampai akhirnya jebol juga tepat di hari ke 7.

Berikut adalah cerita salah satu malam pertama Dina dan suaminya kompol Eko yang gagal berakhir dengan pertumpahan darah perawan Dina, cekidot (D untuk Dina, E untuk Eko) ;

E : dik, buka bajumu
D : iya mas.. Kalo boleh, jangan panggil aku dik, Aku Dina bukan Dika, panggil aku Din.
E : baiklah din.. Mas sudah gak sabar, pingin lihat tubuh mulusmu
D : aku grogi mas, aku malu. Aku belum pernah telanjang di depan pria.

E : aku juga grogi Din, aku juga belum pernah telanjang di depan wanita.
D : masa sih mas?
E : bener din, masa mas bohong, bohong kan dosa..
D : emang mas gak pernah dimandiin oleh ibu mas waktu kecil? Ibu mas kan wanita

E : hihihi, kalo itu beda Din. Kamu juga sama dong, pernah dimandiin bapakmu waktu kecil. Maksudku setelah dewasa ini, gak hitung yang waktu kecil.
D : hehehe, iya mas, aku cuma becanda aja koq. Mas kan ganteng, banyak yang suka kepada mas, sebelum mas pacaran denganku, pacar-pacar mas gak ada yang mas ajak tidur?

E : ku akui, aku memang ganteng Din, tapi gak seganteng kangmasku, Kartono a.k.a anthony. Kangmas Kartono selain ganteng, baik, ramah juga humoris. Pacar-pacarku belum sempat ada yang ku ajak tidur, saat ku ajak kenalan ke bapak, ibu dan kangmasku, pacar-pacarku malah melirik kangmas Kartono, gak lama mereka malah nguber-nguber kangmasku, sebagai adik aku hanya bisa mengalah
D : ku akui kangmas Kartono memang ganteng, lebih ganteng daripada kamu, tapi aku gak mau seperti gadis-gadis mas lainnya, yang suka dan nguber-nguber Kartono.

E : Alhamdulillah Din, makanya kita bertahan yah sampai titik ini, sampai kita menikah, mengikat janji suci sehidup semati, sampai kakek nenek.
D : iya mas.
E : ngomong-ngomong, kenapa kamu gak pernah suka dan tertarik ke kangmas Kartono, seperti pacar-pacarku yang dulu.
D : gpp mas, gak suka aja

E : bukan tipe kamu yah din?
D : tipe aku sih sebenarnya
E : trus kenapa kamu gak nguber-nguber dia dan tinggalkan aku seperti gadis-gadis lainnya
D : gpp mas, aku terus terang lebih memilih mas daripada kangmas Kartono, walaupun mas seorang polisi dengan gaji minimal, dan Kartono seorang Auditor dengan gaji maksimal

E : gak ada alasan lain, kenapa kamu gak suka kartono dan nguber-nguber dia lalu tinggalkan aku.
D : ada sih mas
E : apa alasannya dik (penasaran)
D : gak usah deh mas, gak enak

E : gak enak kasih kucing aja (tambah penasaran)
D : kamu gak marah kalo aku kasih tau alasannya?
E : apa dulu alasannya
D : ya udah aku gak cerita, nanti kamu marah

E : iya deh, aku gak marah
D : janji
E : janji
D : baiklah kalo begitu aku cerita. Aku gak nguber-nguber kangmas Kartono dan tinggalkan kamu, karena di suatu kesempatan, saat gak sengaja aku ketemu Kangmas Kartono di Mall, kita makan siang, aku nyatakan suka dan cinta padanya, tapi ia menolakku, ia mengatakan kepadaku "Dik Dina, bukan kangmas gak suka padamu, kangmas suka, tapi adinda Eko cerita ke Kangmas, kamu itu cinta sejatinya, kamu cinta matinya, dan katanya kamu masih perawan, kangmas gak mau merusak kamu, karena kangmas gak mungkin menikah denganmu. Kamu menikah saja dengan adinda Eko, ia sangat mencintai dan menyayangimu, kasihan dia, selama ini pacar-pacarnya sudah tidak perawan, yah memang susah mencari perawan jaman sekarang, di gunung saja belum tentu dapat perawan. Nanti setelah menikah, jika dik Dina mau bertemu kangmas, kita atur aja waktunya."

E : jadi itu alasanmu gak nguber-nguber kangmas Kartono dan tinggalkan aku
D : iya mas, gak boleh marah loh.. Tadi mas sudah janji.
E : makasih yah Din sudah cerita jujur, aku gak marah. (Bangkit dari ranjang, ganti baju dan pakai celana jeans).
D : mas mau kemana? Gak jadi kita lanjutkan permainan kita

E : aku ingat masih ada kerjaan di kantor, aku pamit dulu yah Din.
D : iya mas, mudah-mudahan lancar yah kerjaannya. TTDJ.

Singkat kata singkat cerita, malam pertama Dina dan Eko pun gagal malam itu.


Promo New Member 100% Deposit Sportsbook
Bonus Cashback 5% dan 10% Sportsbook
Bonus 0.7% Rollingan Casino
Mari bergabung bersama kami di www.dewa168.com
Untuk Informasi Selanjutnya silahkan menghubungi CS 24 jam kami
Yahoo Messenger : cs.dewa168@yahoo.com
Blackberry Messenger : 25CBBB46
Livechat : Tersedia di website kami di www.dewa168.com
Via Hp : wap.dewa168.com
Proses Depo/WD Cepat, Aman, dan Terpercaya !!

Popular posts from this blog

Hadiah Pendewasaan Dari Mbak Yuni

Dewa168 - Mbak Yuni adalah anak tetangga nenekku di desa daerah Cilacap yang ikut dengan keluargaku di Kota Semarang sejak SMP. Waktu SD ia sekolah di desa, setelah itu ia diajak keluargaku di kota untuk melanjutkan sekolah sekaligus membantu keluargaku terutama merawat aku. Kami sangat akrab bahkan di juga sering ngeloni aku. Mbak Yuni ikut dengan keluargaku sampai dia lulus SMA atau aku kelas 2 SD dan dia kembali ke desa. Namanya juga anak kecil, jadi aku belum ada perasaan apa-apa terhadapnya. Setelah itu kami jarang bertemu, paling-paling hanya setahun satu atau dua kali. Tiga tahun kemudian ia menikah dan waktu aku kelas dua SMP aku harus pindah luar Jawa ke Kota Makassar mengikuti ayah yang dipindah tugas. Setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi. Kami hanya berhubungan lewat surat dan kabarnya ia sekarang telah memiliki seorang anak. pada waktu aku lulus SMA aku pulang ke rumah nenek dan berniat mencari tempat kuliah di Kota Yogya. Sesampai di rumah nenek aku tahu bahwa...

Ibu Tiri Ku, Dia yang Menggoda Ku

Aku adalah anak semata wayang dari manajer di perusahaan besaar di jakarta sebut saja aku dani dengan kulit putih dan wajah yang menurutku gak ganteng dan gak jelek tapi kata orang mmuka aku gemesin ngangenin & tinggi 169cm dan berat badan 57kg . Di saat usiaku 15 tahun papahku bercerai dengan ibu kandung dan ibuku lah yang mendapatkan hak asuh walaupun aku sudah tidak tinggal dengan papah lagi tetapi papah selalu menjemputku untuk menginap dirumahnya yang sangat besar waktu itu aku menghabiskan waktu bersama papah dengan menonton klub kesukaan kita manchester city hari demi hari berlalu tetapi papah selalucerita dengan aku kalau ingin mempunyai mamah baru untuk aku,,, walaupun aku tidak setuju dengan papah tapi papah ttp saja ingin mencari pendamping untuk hidupnya . Lalu sebulan kemudian papah menikahi janda dengan 1 anak "dina" istri papah sangat cantik dengan paras wajah wanita sunda yang cantik dengan tinggi badan 172cm dengan payudara yang sangat besar seperti pep...

Tragedi dan Birahi

Setelah aku sehat dan kembali dari rumah sakit membawa bayiku, dan bayiku berusia 1 tahun, dengan lemmbut suamiku meminta izin untuk menikah lagi. Alasannya, baginya seorang anak tak mungkin. Dia harus memiliki anak yang lain, laki-laki dan perempuan. Dengan sedih, aku "terpaksa" merelakan suamiku untuk menikah lagi.  Parakanku sudah tdiangkat, demi keselamatanku dan kesehatanku. Sejakl pernikahannya, dia jarang pulang ke rumah. Paling sekali dalam seminggu. Kini setelah usia anakku 15 tahun, suamiku justru tak pernh pulang ke rumah lagi.  Dia telah memiliki 4 orang anak, tepatnya dua pasang dari isteri mudanya dan dua anak lagi dari isterinya yang ketiga. Aku harus puas, memiliki tiga buah toko yang serahkan atas namaku serta sebuah mobil dan sebuah taksi selain sedikit deposito yang terus kutabung unutk biaya kuliah anakku Irvan nanti. Irvan sendiri sudah tak perduli pada ayahnya.  Malah, kalau ayahnya pulang, kelihatan Irvan tak bersahabat dengannya. Aku...