Toketnya tergoncang-goncang seirama dengan genjotanku di nonoknya. Matanya terpejam dan bibirku terbuka,berdesis-desis menahankan rasa nikmat. Desisan itu berubah menjadi erangan dan kemudian akhirnya menjadi jeritan. Imas tak kuasa menahan rintihannya setiap aku menusukkan kontolku, tubuhnya bergetar hebat akibat tarikan dan dorongan kontolku pada nonoknya. Pinggul Imas naik turun berkali kali mengikuti gerakanku. Jeritannya makin menjadi-jadi. Aku membungkam jeritannya dengan mulutku. Lidahku bertemu lidahnya. Sementara di bawah sana kontolku leluasa bertarung dengan nonoknya.
“Oh..”,erangnya, “Lebih keras om, lebih keras lagi.. Lebih keras.. Oooaah!” Tangannya melingkar merangkul aku ketat. Kuku-kukunya terasa mencakari punggungku. Pahanya semakin lebar mengangkang. Terdengar bunyi kecipak lendir nonoknya seirama dengan enjotan kontolku. “Aku mau ngecret, Mas”, bisikku di sela-sela nafasku memburu. “Imas juga om”, sahutnya. Aku mempercepat enjotan kontolku.
Keringatku mengalir dan menyatu dengan keringatnya. Bibir kutekan ke bibirnya. Kedua tanganku mencengkam kedua toketnya. Diiringi geraman keras aku menghentakkan pantatku dan kontolku terbenam sedalam-dalamnya. Pejuku kembali memancar deras. Imas pun melolong panjang dan menghentakkan pantatnya ke atas menerima kontolku sedalam-dalamnya. Kedua pahanya naik dan membelit pantatku. Imas pun mencapai puncaknya. kontolku terasa berdenyut-denyut memuntahkan pejuku ke dalam nonoknya. Beberapa detik kemudian badanku terkulai lemas, begitu juga Imas. Dia terkapar di ranjang, kedua toketnya nampak bergerak naik turun seiring desah nafasnya.
“Om, Imas kok pengen lagi ya”. Bener kan, perempuan dengan jembut yang lebat napsunya gede banget, pengennya dien tot berulang2, padahal dia tadi sampe teler aku en tot. Dia merundukkan badan untuk memasukkan kontolku ke mulutnya, benda itu dikulumnya dengan rakus. Aku segera memutar badanku sehingga kami berada pada posisi 69. Aku mempergencar rangsangan dengan menciumi kakinya mulai dari betis, tumit, hingga jari-jari kakinya. Imas jadi makin gila dengan perlakuan seperti itu.
“Ahh.. om, kok mau sih nyiumin kaki Imas”.
“Gak papa Mas, kamu isep terus dong kontolku”. Jilatanku kemudian pindah kepahanya.
Imas otomatis mengangkangkan pahanya sehingga aku bisa mengakses daerah nonoknya dengan mudah.
“Om enak banget.. masukin aja sekarang!” rintihnya manja sambil mengocok2 kontolku yang sudah sangat keras itu, kemudian diemutnya kembali.
Akhirnya aku menyudahi serangan awal. Imas kunaiki dan aku menggesekkan kontolku ke bibir nonoknya. Kemudian kudorong kontolku membelah nonok Imas diiringi desahan nikmat. Aku meremas toket kirinya dan memlintir2 pentilnya. Imas yang juga sudah napsu tambah menggelinjang ketika aku mempercepat kocokanku pada nonoknya. Seranganku pada nonok Imas semakin cepat sehingga tubuhnya menggelinjang hebat.

“Aaakhh..aahh!” jerit Imas dengan melengkungkan tubuhnya ke atas. Imas telah nyampe.
Tanpa memberi kesempatan istirahat, aku menaikkan Imas ke pangkuanku dengan posisi membelakangi. Kembali nonok Imas kukocok dengan kontolku. Walaupun masih lemas dia mulai menggoyangkan pantatnya mengikuti kocokan kontolku. Aku yang merasa keenakan hanya bisa mengerang sambil meremas pantat Imas, menikmati pijatan nonoknya.
Bosan dengan gaya berpangkuan, aku berbaring telentang dan membiarkan Imas bergoyang di atas kontolku. Dengan tetap berciuman aku mengenjotkan kontolku ke nonoknya, kontolku yang sudah sangat keras tanpa halangan langsung menerobos nonoknya, bersarang sedalam-dalamnya. Terasa nikmat sekali. Kedua toketnya kuremas2 dengan penuh napsu. Aku mengenjotkan kontolku dari bawah dengan cepat, ini membuat Imas mengerang keras dan sepertinya sudah mau nyampe lagi.
Baru sebentargoyang dia sudah mau nyampe saking nikmatnya. Imas menjadi semakin liar dalam menggoyang pantatnya. Dia sudah makin terangsang sehingga akhirnya badannya mengejang-ngejang diiringi erangan kenikmatan.
“Auu.. om!” jeritnya. Untuk beberapa saat kami terdiam. Ia memelukku erat-erat.
“Mas, aku belum ngecret kok kamu udah nyampe”, katanya.
“Habis, nikmat banget sih rasanya kontol om nyodok2 nonok Imas”, jawabnya terengah.
“Kita terusin ya”, Imas hanya mengangguk lemas.
Aku menyuruh Imas nungging dan membuka pahanya lebar2. Aku mendekat dari belakang. Aku menyapu lembut pantatnya yang mulus padat. Imas menggigit bibirnya dan menahan napas, tak sabar menanti masuknya kontolku yang masih keras. Aku mengarahkan kontolku ke nonoknya. Perlahan-lahan kepala kontolku yang melebar dan berwarna merah mengkilap itu menerobos nonoknya. Imas mendongak dan mendesis kenikmatan. Sejenak aku berhenti dan membiarkan dia menikmatinya, lalu mendadak aku menghentakkan pantatku keras ke depan. Sehingga terbenamlah seluruh kontolku di nonoknya.
“Aacchh..!!”, Imas mengerang keras.

Rambutnya kujambak sehingga wajahnya mendongak keatas. Sambil terus menggenjot nonoknya, tanganku meremas2 kedua toketnya yang berguncang2 karena enjotanku yang keras, seirama dengan keluar masuknya kontolku di nonoknya. Terdengar bunyi kecipak cairan nonoknya, Imas pun terus mendesah dan melenguh. Mendengar itu semua, aku semakin bernafsu.
Enjotan kontol kupercepat, sehingga erangan dan lenguhannya makin menjadi2.
“Oohh..! Lebih keras om.Ayo, cepat. Cepat. Lebih keras lagii!” Keringatku deras menetesi punggungnya. Wajahku pun telah basah oleh keringat. Rambutnya semakin keras kusentak.
Kepalanya semakin mendongak. Dan akhirnya dengan satu sentakan keras, aku membenamkan kontolku sedalam-dalamnya. Imas menjerit karena kembali nyampe. Aku terus meremas2 toketnya dengan penuh nafsu dan makin keras juga menghentakkan kontolku keluar masuk nonoknya sampai akhirnya pejuku menyemprot dengan derasnya
di dalam nonoknya. Rasanya tak ada habis-habisnya. Dengan lemas aku menelungkup di atas punggungnya.
Besok paginya aku terbangun ketika jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi dan aku hanya
mendapati Imas yang masih terlelap di sebelah kiriku. Kuguncang tubuh Imas untuk membangunkannya.

“Gimana , puas semalem?” tanyaku.
“Gila Imas om en totin sampe kelenger, kuat banget sih om”.
“Imas suka kan aku en tot, kapan2 kalo ada kesempatan mau enggak ngen tot lagi ama aku?”
“Mau banget om, tapi jangan sampe ibu tau ya om. Imas belon pernah bangun jam 10 gini, enak ya om gak usah ngerjain tugas rumah tangga. Om gak laper, ntar Imas siapin”.
“Katanya gak mo ngerjain kerjaan rumah tangga. Kita pelukan di ranjang lagi. Masih mau lagi gak?”
“Kalo om bisa napa enggak, Imas nikmat kok dientot om, mau deh terus2an dien totnya, biar lemes juga”.

Aku memeluk dan mencium bibirnya, tanganku aktif menelusuri tubuhnya. Ketika tanganku sampai ke bawah, kubelai bibir nonoknya sekaligus mempermainkan it ilnya.
“Uuhh.. om”, Imas menjerit kecil dan mempererat pelukannya padaku. Imas mendekatkan wajahnya padaku dan mencium bibirku, selama beberapa menit bibir kami berpagutan. Imas amat menikmati belaian pada daerah sensitifnya. Dengan tangan kanan aku memainkan toketnya, pentilnya kupencet dan kupilin hingga makin menegang, tangan kiriku meraba-raba nonok nya. Imas menikmati jari-jariku bermain di nonoknya sambil merintih2 keenakan.
“Maen lagi yuk Mas”.
“Ayuk om,Imas dah pengen dien tot lagi”. Luar biasa ni perempuan, gak ada matinya. Napsunya besar banget, padahal semalem dah aku en tot sampe dia lemes banget, masih aja mau lagi. Aku meremes2 toket kirinya sambil sesekali memelintir pentilnya. Lalu aku membungkuk dan mengarahkan kepalaku ke toket kanannya yang langsung kukenyot. Imas memejamkan mata menghayati suasana itu dan mengeluarkan desahan.
“Mo pake gaya apa Mas”.

“Imas paling nikmat kalo dien tot dari belakang om”. Langsung aku menyuruhnya menungging, kuarahkan kontolku ke arah nonoknya.
Jembutnya yang hitam lebat itu kusibak sehingga tampaklah bibir nonoknya yang berwarna merah muda dan basah berlendir. Kuselipkan kepala kontolku di antara bibir nonoknya. Imas mendesah.
Kemudian perlahan tapi pasti aku mendorong kontolku ke depan. kontolku menerobos nonoknya. Imas menjerit kecil sambil mendongakkan kepalanya keatas. Sejenak aku berhenti dan membiarkan dia menikmatinya. Ketika Imas tengah mengerang-erang dan menggelinjang-gelinjang, mendadak aku menyodokkan kontolku ke depan dengan cepat dan keras sehingga kontolku meluncur ke dalam nonoknya. Imas tersentak dan menjerit keras.
“Aduh om, enak!” Aku mempercepat enjotan kontolku di nonoknya. Semakin keras dan cepat enjotanku, semakin keras erangan dan jeritannya.
“Aa..h.!” jeritnya nyampe. Kemudian Imas kutelentangkan diranjang. Aku menaiki tubuhnya, pahaku menempel erat dipahanya yang mengangkang. Kepala kontol kutempelkan ke it ilnya. Sambil menciumi leher, pundak dan belakang telinganya, kepala kontolku bergerak-gerak mengelilingi bibir nonoknya yang sudah basah. Imas merem melek menikmati kontolku di bibir nonoknya, akhirnya kuselipkan kontolku dinonoknya.
“Aah”‘ jeritnyakeenakan. Imas merasa kenikmatan yang luar biasa dan sedikit demi sedikit kumasukkan kontolku. Imas menggoyangkan pantatnya sehingga kontolku hampir seluruhnya masuk.

“Om, enjot dong kontolnya, rasanya nikmat sekali”. Perlahan aku mulai mengenjot kontolku keluar masuk nonoknya. Pahanya di kangkangin lebar-lebar, hingga akhirnya kakinya melingkar di pantatku supaya kontolku masuk sedalam-dalam ke nonoknya. Imas berteriak-teriak dan merapatkan jepitan kakinya di pantatku. Aku membenamkan kontolku seluruhnya di dalam nonoknya.
“Om, Imas nyampe lagi.. Ahh.. Ahh.. Ahh,”jeritnya. Beberapa saat kemudian, dia membuka sedikit jepitan kakinya dipantatku, paha dibukanya lebar2 dan akhirnya dengan cepat kuenjot kontolku keluar masuk nonoknya. Nikmat sekali rasanya. Setelah delapan sampai sembilan enjotan kontolku di nonoknya, akhirnya croot..croot.. croot.. croot..

”Mas, aku ngecret”, erangnya.
Pejuku muncrat banyak sekali memenuhi nonoknya.Setelah mandi kami baru menyiapkan makan pagi dan menyantapnya bersama.
“Mesra banget ya om, kaya penganten baru aja”. Sungguh nikmat tinggal bersama Imas selama majikannya berlibur ke bali. Gak keitung berapa kali aku mereguk kenikmatan bersama Imas. Demikian juga Imas yang sepertinya ketagihan kontolku ngenjot nonoknya.
“Oh..”,erangnya, “Lebih keras om, lebih keras lagi.. Lebih keras.. Oooaah!” Tangannya melingkar merangkul aku ketat. Kuku-kukunya terasa mencakari punggungku. Pahanya semakin lebar mengangkang. Terdengar bunyi kecipak lendir nonoknya seirama dengan enjotan kontolku. “Aku mau ngecret, Mas”, bisikku di sela-sela nafasku memburu. “Imas juga om”, sahutnya. Aku mempercepat enjotan kontolku.
Keringatku mengalir dan menyatu dengan keringatnya. Bibir kutekan ke bibirnya. Kedua tanganku mencengkam kedua toketnya. Diiringi geraman keras aku menghentakkan pantatku dan kontolku terbenam sedalam-dalamnya. Pejuku kembali memancar deras. Imas pun melolong panjang dan menghentakkan pantatnya ke atas menerima kontolku sedalam-dalamnya. Kedua pahanya naik dan membelit pantatku. Imas pun mencapai puncaknya. kontolku terasa berdenyut-denyut memuntahkan pejuku ke dalam nonoknya. Beberapa detik kemudian badanku terkulai lemas, begitu juga Imas. Dia terkapar di ranjang, kedua toketnya nampak bergerak naik turun seiring desah nafasnya.
“Om, Imas kok pengen lagi ya”. Bener kan, perempuan dengan jembut yang lebat napsunya gede banget, pengennya dien tot berulang2, padahal dia tadi sampe teler aku en tot. Dia merundukkan badan untuk memasukkan kontolku ke mulutnya, benda itu dikulumnya dengan rakus. Aku segera memutar badanku sehingga kami berada pada posisi 69. Aku mempergencar rangsangan dengan menciumi kakinya mulai dari betis, tumit, hingga jari-jari kakinya. Imas jadi makin gila dengan perlakuan seperti itu.
“Ahh.. om, kok mau sih nyiumin kaki Imas”.
“Gak papa Mas, kamu isep terus dong kontolku”. Jilatanku kemudian pindah kepahanya.
Imas otomatis mengangkangkan pahanya sehingga aku bisa mengakses daerah nonoknya dengan mudah.
“Om enak banget.. masukin aja sekarang!” rintihnya manja sambil mengocok2 kontolku yang sudah sangat keras itu, kemudian diemutnya kembali.
Akhirnya aku menyudahi serangan awal. Imas kunaiki dan aku menggesekkan kontolku ke bibir nonoknya. Kemudian kudorong kontolku membelah nonok Imas diiringi desahan nikmat. Aku meremas toket kirinya dan memlintir2 pentilnya. Imas yang juga sudah napsu tambah menggelinjang ketika aku mempercepat kocokanku pada nonoknya. Seranganku pada nonok Imas semakin cepat sehingga tubuhnya menggelinjang hebat.

“Aaakhh..aahh!” jerit Imas dengan melengkungkan tubuhnya ke atas. Imas telah nyampe.
Tanpa memberi kesempatan istirahat, aku menaikkan Imas ke pangkuanku dengan posisi membelakangi. Kembali nonok Imas kukocok dengan kontolku. Walaupun masih lemas dia mulai menggoyangkan pantatnya mengikuti kocokan kontolku. Aku yang merasa keenakan hanya bisa mengerang sambil meremas pantat Imas, menikmati pijatan nonoknya.
Bosan dengan gaya berpangkuan, aku berbaring telentang dan membiarkan Imas bergoyang di atas kontolku. Dengan tetap berciuman aku mengenjotkan kontolku ke nonoknya, kontolku yang sudah sangat keras tanpa halangan langsung menerobos nonoknya, bersarang sedalam-dalamnya. Terasa nikmat sekali. Kedua toketnya kuremas2 dengan penuh napsu. Aku mengenjotkan kontolku dari bawah dengan cepat, ini membuat Imas mengerang keras dan sepertinya sudah mau nyampe lagi.
Baru sebentargoyang dia sudah mau nyampe saking nikmatnya. Imas menjadi semakin liar dalam menggoyang pantatnya. Dia sudah makin terangsang sehingga akhirnya badannya mengejang-ngejang diiringi erangan kenikmatan.
“Auu.. om!” jeritnya. Untuk beberapa saat kami terdiam. Ia memelukku erat-erat.
“Mas, aku belum ngecret kok kamu udah nyampe”, katanya.
“Habis, nikmat banget sih rasanya kontol om nyodok2 nonok Imas”, jawabnya terengah.
“Kita terusin ya”, Imas hanya mengangguk lemas.
Aku menyuruh Imas nungging dan membuka pahanya lebar2. Aku mendekat dari belakang. Aku menyapu lembut pantatnya yang mulus padat. Imas menggigit bibirnya dan menahan napas, tak sabar menanti masuknya kontolku yang masih keras. Aku mengarahkan kontolku ke nonoknya. Perlahan-lahan kepala kontolku yang melebar dan berwarna merah mengkilap itu menerobos nonoknya. Imas mendongak dan mendesis kenikmatan. Sejenak aku berhenti dan membiarkan dia menikmatinya, lalu mendadak aku menghentakkan pantatku keras ke depan. Sehingga terbenamlah seluruh kontolku di nonoknya.
“Aacchh..!!”, Imas mengerang keras.

Rambutnya kujambak sehingga wajahnya mendongak keatas. Sambil terus menggenjot nonoknya, tanganku meremas2 kedua toketnya yang berguncang2 karena enjotanku yang keras, seirama dengan keluar masuknya kontolku di nonoknya. Terdengar bunyi kecipak cairan nonoknya, Imas pun terus mendesah dan melenguh. Mendengar itu semua, aku semakin bernafsu.
Enjotan kontol kupercepat, sehingga erangan dan lenguhannya makin menjadi2.
“Oohh..! Lebih keras om.Ayo, cepat. Cepat. Lebih keras lagii!” Keringatku deras menetesi punggungnya. Wajahku pun telah basah oleh keringat. Rambutnya semakin keras kusentak.
Kepalanya semakin mendongak. Dan akhirnya dengan satu sentakan keras, aku membenamkan kontolku sedalam-dalamnya. Imas menjerit karena kembali nyampe. Aku terus meremas2 toketnya dengan penuh nafsu dan makin keras juga menghentakkan kontolku keluar masuk nonoknya sampai akhirnya pejuku menyemprot dengan derasnya
di dalam nonoknya. Rasanya tak ada habis-habisnya. Dengan lemas aku menelungkup di atas punggungnya.
Besok paginya aku terbangun ketika jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi dan aku hanya
mendapati Imas yang masih terlelap di sebelah kiriku. Kuguncang tubuh Imas untuk membangunkannya.

“Gimana , puas semalem?” tanyaku.
“Gila Imas om en totin sampe kelenger, kuat banget sih om”.
“Imas suka kan aku en tot, kapan2 kalo ada kesempatan mau enggak ngen tot lagi ama aku?”
“Mau banget om, tapi jangan sampe ibu tau ya om. Imas belon pernah bangun jam 10 gini, enak ya om gak usah ngerjain tugas rumah tangga. Om gak laper, ntar Imas siapin”.
“Katanya gak mo ngerjain kerjaan rumah tangga. Kita pelukan di ranjang lagi. Masih mau lagi gak?”
“Kalo om bisa napa enggak, Imas nikmat kok dientot om, mau deh terus2an dien totnya, biar lemes juga”.

Aku memeluk dan mencium bibirnya, tanganku aktif menelusuri tubuhnya. Ketika tanganku sampai ke bawah, kubelai bibir nonoknya sekaligus mempermainkan it ilnya.
“Uuhh.. om”, Imas menjerit kecil dan mempererat pelukannya padaku. Imas mendekatkan wajahnya padaku dan mencium bibirku, selama beberapa menit bibir kami berpagutan. Imas amat menikmati belaian pada daerah sensitifnya. Dengan tangan kanan aku memainkan toketnya, pentilnya kupencet dan kupilin hingga makin menegang, tangan kiriku meraba-raba nonok nya. Imas menikmati jari-jariku bermain di nonoknya sambil merintih2 keenakan.
“Maen lagi yuk Mas”.
“Ayuk om,Imas dah pengen dien tot lagi”. Luar biasa ni perempuan, gak ada matinya. Napsunya besar banget, padahal semalem dah aku en tot sampe dia lemes banget, masih aja mau lagi. Aku meremes2 toket kirinya sambil sesekali memelintir pentilnya. Lalu aku membungkuk dan mengarahkan kepalaku ke toket kanannya yang langsung kukenyot. Imas memejamkan mata menghayati suasana itu dan mengeluarkan desahan.
“Mo pake gaya apa Mas”.

“Imas paling nikmat kalo dien tot dari belakang om”. Langsung aku menyuruhnya menungging, kuarahkan kontolku ke arah nonoknya.
Jembutnya yang hitam lebat itu kusibak sehingga tampaklah bibir nonoknya yang berwarna merah muda dan basah berlendir. Kuselipkan kepala kontolku di antara bibir nonoknya. Imas mendesah.
Kemudian perlahan tapi pasti aku mendorong kontolku ke depan. kontolku menerobos nonoknya. Imas menjerit kecil sambil mendongakkan kepalanya keatas. Sejenak aku berhenti dan membiarkan dia menikmatinya. Ketika Imas tengah mengerang-erang dan menggelinjang-gelinjang, mendadak aku menyodokkan kontolku ke depan dengan cepat dan keras sehingga kontolku meluncur ke dalam nonoknya. Imas tersentak dan menjerit keras.
“Aduh om, enak!” Aku mempercepat enjotan kontolku di nonoknya. Semakin keras dan cepat enjotanku, semakin keras erangan dan jeritannya.
“Aa..h.!” jeritnya nyampe. Kemudian Imas kutelentangkan diranjang. Aku menaiki tubuhnya, pahaku menempel erat dipahanya yang mengangkang. Kepala kontol kutempelkan ke it ilnya. Sambil menciumi leher, pundak dan belakang telinganya, kepala kontolku bergerak-gerak mengelilingi bibir nonoknya yang sudah basah. Imas merem melek menikmati kontolku di bibir nonoknya, akhirnya kuselipkan kontolku dinonoknya.
“Aah”‘ jeritnyakeenakan. Imas merasa kenikmatan yang luar biasa dan sedikit demi sedikit kumasukkan kontolku. Imas menggoyangkan pantatnya sehingga kontolku hampir seluruhnya masuk.

“Om, enjot dong kontolnya, rasanya nikmat sekali”. Perlahan aku mulai mengenjot kontolku keluar masuk nonoknya. Pahanya di kangkangin lebar-lebar, hingga akhirnya kakinya melingkar di pantatku supaya kontolku masuk sedalam-dalam ke nonoknya. Imas berteriak-teriak dan merapatkan jepitan kakinya di pantatku. Aku membenamkan kontolku seluruhnya di dalam nonoknya.
“Om, Imas nyampe lagi.. Ahh.. Ahh.. Ahh,”jeritnya. Beberapa saat kemudian, dia membuka sedikit jepitan kakinya dipantatku, paha dibukanya lebar2 dan akhirnya dengan cepat kuenjot kontolku keluar masuk nonoknya. Nikmat sekali rasanya. Setelah delapan sampai sembilan enjotan kontolku di nonoknya, akhirnya croot..croot.. croot.. croot..

”Mas, aku ngecret”, erangnya.
Pejuku muncrat banyak sekali memenuhi nonoknya.Setelah mandi kami baru menyiapkan makan pagi dan menyantapnya bersama.
“Mesra banget ya om, kaya penganten baru aja”. Sungguh nikmat tinggal bersama Imas selama majikannya berlibur ke bali. Gak keitung berapa kali aku mereguk kenikmatan bersama Imas. Demikian juga Imas yang sepertinya ketagihan kontolku ngenjot nonoknya.
Promo New Member Bonus 25% Sportbook
New Bonus Deposit 5%
Bonus Cashback 5% sampai 10% Sportsbook
Bonus 1% Rollingan Casino
New Cashback 100%
Mari bergabung bersama kami di www.dewa168.com
Untuk Informasi Selanjutnya silahkan menghubungi CS 24 jam kami
Yahoo Messenger : cs.dewa168@yahoo.com
Blackberry Messenger : 25CBBB46
Livechat : Tersedia di website kami di www.dewa168.com
Via Hp : wap.dewa168.com
Proses Depo/WD Cepat, Aman, dan Terpercaya !!
Bonus Cashback 5% sampai 10% Sportsbook
Bonus 1% Rollingan Casino
New Cashback 100%
Mari bergabung bersama kami di www.dewa168.com
Untuk Informasi Selanjutnya silahkan menghubungi CS 24 jam kami
Yahoo Messenger : cs.dewa168@yahoo.com
Blackberry Messenger : 25CBBB46
Livechat : Tersedia di website kami di www.dewa168.com
Via Hp : wap.dewa168.com
Proses Depo/WD Cepat, Aman, dan Terpercaya !!
kerCeria.gif)

