Skip to main content

Wisata ini Seperti Pengalam Sex Terbaik ku

Wisata ini Seperti Pengalam Sex Terbaik ku
Aku cukup sering mengikuti cerita yang ada di blog cerita Seks sekedar mengisi waktu luang saja karena sibuk. O ya, dalam cerita ini sebut saja nama saya Ryo. Bulan desember 2011, saya mengambil cuti selama seminggu untuk menikmati perjalanan wisata. Maklum untuk melepas rasa lelah dan stress setelah bekerja sepanjang tahun dan termasuk hobby saya juga untuk sering bepergian ke suatu tempat yang tidak pernah saya kunjungi tetapi mempunyai teman yang tinggal di tempat yang akan saya kunjungi. Setelah bersusah payah selama 2 hari (maklum lagi holiday season) akhirnya saya mendapatkan tiket ke Medan. Lalu saya SMS Melia di Medan, “Besok gue mau ke Medan. Bisa jadi guide gue gak nih?” Tidak berapa lama langsung dibalasnya, “OK.

 Datang saja. Pasti lu juga bercanda. Dari dulu katanya mau datang tapi gak pernah datang. Hehehehe”. Setelah cukup lama ber-SMS ria dengan tetap saja dia tidak percaya akhirnya saya putuskan untuk memberikan kejutan saja besok siang kalau sudah sampai di Medan. Melia, 23 tahun, berkulit agak putih sama seperti warga keturunan lainnya dengan tinggi sekitar 158 cm. Kami berkenalan lewat chatting di internet selama hampir 1 tahun tetapi tidak pernah bertatap muka langsung. Hanya melakukan kontak SMS, email dan chatting saja. Walau tidak pernah ketemu kami tetap bisa menjalin hubungan antara teman dan kadang-kadang juga bertukar foto, jadi masing-masing paling tidak mengenal wajah jika saling ketemu. Akhirnya besoknya saya berangkat ke Medan dengan mengambil penerbangan pertama Jakarta Medan. 

Selama hampir 2 jam, 15 menit kemudian pesawat mendarat di bandara Polonia, Medan. Setelah membereskan barang bawaan saya, saya langsung memesan taksi untuk mengantarkanku ke salah satu hotel yang ada di Medan dan segera check in, lalu saya menelepon Melia. “Hello, Mel? Dimana lu?” “Ryo? Gue lagi jalan-jalan di Thamrin Plaza. Emang kenapa? Mau ikut?” “Wah kalo boleh sih mau dong. Tapi minta dijemput boleh gak? gue gak tau jalan di sini” Terdengar suara dengan nada yang agak tidak percaya. “Emangnya lu ada di mana? Medan? Bisa bercanda aja lu. Boleh deh gue jemput kalo lu di Medan. Hahahaha..” “Benar lho. Ditunggu. Awas kalo nggak datang. 



Ke Novotel kamar 313.” Masih dengan nada suara yang tidak percaya. “Yang bener? Gue gak percaya ..” “Bener! Kalo nggak percaya telepon aja ke resepsionis Novotel, tanya nama yang check ini kamar 313. Sini cepat!” “OK. Awas kalau lu boongin gue” Setengah jam kemudian terdengar bunyi bel. Dag dig dug juga hati saya, soalnya saya belum pernah ketemu Melia secara langsung. Ketika pintu saya buka, wow, sepertinya saya bertemu bidadari yang turun dari langit. Ternikmat.com Tidak kusangka Melia yang saya kenal selama ini lewat chatting bisa secantik ini padahal di foto yang dia kirim biasa-biasa saja. Dengan rambut sebahu, wajah yang oval dan bibir seksi yang dihiasi lipstik tipis serta bau parfum yang semakin menambah keanggunan dirinya.

 Saking cantiknya sampai saya terbengong menatapnya. “Ryo?” tanya Melia membangunkan saya dari lamunan. “Iya ya ya?”, jawabku sekenanya saja. Untuk menghilangkan rasa gugup saya langsung saja kujulurkan tanganku untuk menyalaminya dan balik bertanya. “Melia?”, dan langsung disambutnya tanganku. Ternyata tangannya juga halus. Tangan cewek sih. Pasti dirawat dengan baik. “Akhirnya kita ketemu juga ya”, kataku membuka pembicaraan setelah Melia kupersilahkan masuk. “Iya, gak sangka juga kalo lu nekat ke Medan” “Abis udah hampir semua propinsi di Indonesia sudah pernah saya kunjungi. Cuma Medan yang belum termasuk Danau Tobanya. 

Hehehehe” “Emang mau berapa lama lu mau di sini?” “Seminggu aja. Kurasa cukup kan gue menikmati suasana di sini?” “Cukuplah. Lagian tempat nongkrong di Medan dikit.” “Ok deh. Lu jadi guide gue ya?” “OK” Setelah ngobrol cukup lama Melia minta pulang istirahat dan besok akan menemani saya jalan-jalan di Medan. Besoknya pagi-pagi Melia sudah mengajak saya keliling kota Medan. Ternyata cuma butuh 2 hari saja, seluruh tempat wisata di dalam kota sudah saya kunjungi dan cuti saya tinggal 4 hari lagi. Ternyata di hari ke-3 Melia mengajak saya ke Danau Toba dengan tour. Katanya belum terasa ke Medan kalo tidak ke Danau Toba. Saya sih okok aja.

 Perjalanan dari Medan ke Toba lewat Tebing Tinggi dan Pematang Siantar membutuhkan waktu 5 jam lebih. Dari siang berangkatnya, jadi sore sampainya di Prapatan. Belum lagi untuk pergi ke Pulau Samosirnya dan pukul 6 sore baru sampai di sana, lalu check in ke kamar. Setelah makan malam bersama rombongan tour, kami berdua akhirnya kembali ke kamar. Di kamar hanya tinggal kami berdua, ngobrol dan minum bir ringan. Jam sudah hampir menunjukkan 11.30 malam ketika keheningan melanda pembicaraan kami berdua.


 Semua topik sudah habis dibahas untuk malam itu. Untuk itu kutekan saja remote control TV. Wow, ternyata adegan yang muncul adalah blue film dan bukanlah berita gosip semata bahwa banyak hotel menyediakan blue film untuk tontonan tengah malam. Maunya langsung saya memindahkan saluran itu tapi dicegah oleh Melia. “Nonton aja kalau mau. Gue gak apa-apa kok”, katanya dengan nada cuek. Wah ini anak apa udah biasa nonton yang begituan, pikir saya. Ya saya biarkan saja film itu terus berlanjut dengan seorang cewek jepang digenjot seorang bule dari belakang. Doggy style kata orang. Bunyi desahan dari sang cewek dan lenguhan sang cowok memenuhi keheningan ruangan kamar kami berdua. 15 menit kemudian gaya mereka berganti menjadi missionary style.

 Gaya yang umum dengan cewek tidur terlentang dengan kaki menjepit pinggang cowok dan cowok menindih dari atas. Hanya kaki sang cewek yang berpindahpindah dengan gaya ini kadang menjepit pinggang cowok kadang diangkat ke atas pundak sang cowok. Saking seriusnya saya menonton, tidak tahunya ternyata Melia sudah terangsang berat karena film itu. Ketika saya berbalik, pakaian bagian atasnya sudah setengah terbuka dan dia sendiri menggesek-gesekkan tangan ke daerah kemaluannya. Desahannya masih agak tertahan mungkin karena saya ada di sana. 

Terkejut juga saya dengan aktivitasnya. Maklum dengan umur segini saya tidak pernah melihat bagian sensitif cewek secara langsung paling juga lewat film sama majalah saja, apalagi melakukan kegiatan hubungan intim dengan lawan jenis. “Ryoo, uuh, bisa bantuin gue gak? uuhh..”, lenguhannya sedikit mengeras. Kutelan ludah sendiri dengan pemandangan di depan mataku. Tidak tahu harus berbuat apa saya. Lalu kutanya balik, “Bisa kubantu apa?”. “Bantu puasin gue Ryo, ayolah Ryo, kemari, uuhh”, ujarnya dengan tangan kiri tetap menggosok bagian kemaluannya yang masih terbungkus celana dalam putih dan kelihatannya sudah basah serta tangan kanan meremas payudara sebelah kanan yang terbuka. 

Dengan hati yang berdebar-debar dan kaki serta tangan gemetaran kudekati Melia. Dia kelihatan masih tenang dan masih bisa tersenyum melihat tingkah laku saya yang kikuk dan serba salah walau dalam keadaan terangsang berat. Dalam darah saya juga terasa berdesir dan kemaluan saya terasa mulai menegang. Benar-benar pengalaman yang mendebarkan. Belum sampai 3 langkah saya mendekat, tangan saya sudah ditarik Melia ke arahnya. Dan langsung mulut saya dilumatnya dengan penuh nafsu. “Uuuhhmm, uuhhmm”, tersumbat sudah suara yang mau keluar dari mulutku. 

Baru pertama kali ini saya dicium seorang cewek. Cewek yang cantik dan penuh dengan nafsu sampai terasa sulit bernafas. Ternikmat.com Selama hampir 5 menit kami saling berciuman tanpa lepas. Semula tangan saya yang diam mulai dituntun Melia untuk meremas payudaranya dan lenguhannya semakin menunjukkan bahwa Melia sudah benar-benar terangsang dan melupakan lingkungan sekitarnya. Mungkin yang ada di otaknya adalah bagaimana mendapatkan kepuasan, kepuasan biologis. Diberi angin seperti itu saya yang semula pasif mulai berlaku aktif. 

Kulepaskan tali piyamanya dan terbukalah tubuh bagian atas Melia yang putih bersih dengan sebuah cup BH yang telah terbuka. Tidak puas, lalu kubuka kait BH dan mencuatlah kedua payudara yang biasa disebut bukit kembar yang sangat sangat menantang, ukuran 32B dari ukuran BH-nya yang dipakai. Payudara yang benar-benar terawat dengan baik, putih dan puting yang kemerah-merahan. “Ayo Ryo, puasin gue, hisap dong”, katanya sambil menuntun tangan dan kepalaku ke arah bukit kembarnya. “Uuuhh, oohh, terus Ryo, terus, uuhh..” Kucium dan kuhisap terus kedua bukit itu secara bergantian dari kiri ke kanan. 

Sedangkan kedua tangan Melia terus meremas rambutku dan menekan kepalaku ke bukit kembarnya sampai sulit bernafas juga saya. “Ooohh Ryo, hisap yang kuat, aahh, oohh.. come on baby, ohh”, ujarnya sambil mempermainkan kedua bukitnya. Tangan kananku dituntun Melia untuk mulai meraba dan menggesek-gesek kemaluannya, celana dalamnya benar-benar sudah basah sebelum akhirnya kutarik lepas. Dan Melia sekarang dalam keadaan polos tanpa apapun yang melekat di tubuhnya. Hampir 10 menit saya mempermainkan kedua bukit itu sampai akhirnya Melia mengangkat kepala saya dan meminta saya berhenti.

 “Sekarang giliran gue untuk memberimu kenikmatan Ryo..” Belum sempat saya berkata apapun saya sudah ditelentangkan di tempat tidurku dan Melia mulai melucuti pakaian tidurku satu per satu hingga tinggal celana dalam saja. “Wow burung lu lumayan juga. Sini saya belai dulu biar jadi perkasa..”. Ketika tangannya baru menyentuh kemaluanku, sudah terasa ada getaran yang mendebarkan, tetapi masih terganjal celana dalam sehingga belum terasa lepas. Baru pertama kali pula kemaluan saya dipegang oleh seorang cewek. 

Setelah menggosokkan tangannya beberapa kali, celana dalam saya langsung ditariknya lepas dan bebas sudah ganjalan celana tadi. “Lumayan, lumayan, gak terlalu buruk untuk cowok seperti lu yang agak kurus” Nggak tahu itu sindiran atau pujian. Berdiri sebentar, Melia lalu menunduk dan, apa yang dilakukannya, Melia menjulurkan lidahnya ke ujung kemaluanku. Sensasi yang terasa pertama kali sungguh tak terlupakan. Sulit untuk melukiskan perasaan saya saat itu. “Uuhh..”, hanya kata itu yang keluar dari mulutku. Melihat keadaan saya yang demikian semakin membuat Melia bisa mengatur tempo untuk memberikan sensasi buat saya.


 Mula-mula hanya ujung lidah dan kemaluan sampai akhirnya hanya pangkal kemaluan saya yang nampak setelah Melia melakukan oral seks untukku. Mulutnya maju mundur dan berputar lidahnya di kemaluan saya, sedang saya hanya bisa melenguh. Lenguhan kenikmatan yang tiada tara sampai akhirnya saya merasakan sesuatu yang mendesak ingin keluar dari kemaluanku. “Mel, aku, ohh, mau keluar, uhh, oohh” Mendengar itu Melia semakin mempercepat tempo sampai akhirnya, “Mel, keluar Mel, oohh, Mel, aahh” Ditelannya habis semua air maniku tanpa sisa. Kemaluanku langsung lemas, dan Melia tersenyum padaku. “Ryo, kamu lumayan, nggak kalah dengan yang lain, minum ini dulu lalu nanti kita lanjutan” Disodorkannya minuman yang dibawa di tasnya.

 Saya tidak tahu apa itu tapi saya minum saja. Baru 10 menit terasa tenaga saya jadi pulih lagi dan kemaluan saya mulai menegang lagi. “Nah lihat tuh, kita bisa mulai fase kedua nih Ryo..” Melia lalu tidur telentang dengan kedua kakinya terjulur ke lantai. “Sini dan sekarang giliran lu” Saya menghampirinya lalu dituntunnya kepala saya ke kemaluannya. Baru pertama kali pula saya melihat dari dekat kemaluan cewek. Lalu disuruhnya menjilat. Mulanya enggan juga saya. Tapi akhirnya mau karena kemaluannya kulihat terawat bersih dan rapi. Ada bau sedikit amis tapi khas wanita dan cairan putih bening keluar dari sana.

 Kujilat klitorisnya dulu. “Uuuhh, that’s right Ryo, terus, oohh, uuhh, uuhhmm”, lenguhnya. Sementara saya terus melakukan aktivitas di kemaluannya, kujilat dan kugigit kecil klitoris dan bibir kemaluannya sehingga lenguhan Melia semakin menjadi jadi. “Ooohh, aahh, oohh, uuhh, terus Ryo, go on baby, oohh” “Yeah, that’s so damn goodd Ryoo, oohh, aahh make me fly, oohh”, mendengar suara seperti itu semakin menambah rangsangan untukku. “Ryo, now, now, masukin Ryo, oohh.. aku sudah pengen, aahh”, desahnya ketika kugigit kecil bibir kemaluannya. Lalu kuatur posisiku dengan gaya missionary. 

Agak canggung juga karena ini adalah pertama kalinya saya melakukan hal ini. Melihat itu tangan Melia memegang kemaluanku dan menuntunnya ke arah kemaluannya. Mula-mula masih agak sulit karena saya agak gemetaran juga. Setelah beberapa menit mencoba akhirnya masuk juga. “Uuuhh..”, terasa ada sensasi yang sedikit berbeda dibandingkan ketika dioral. Terasa sedikit perih dan hangat ketika masuk. Lalu kulakukan penetrasi sedikit demi sedikit dan pelan. “Ooohh, thank god, yes, uuhh, aahh oohh..” Lenguhan Melia memang sangat merangsang. 

Setiap kemaluan saya masuk maka suara desah “Uuuhh..” keluar dari mulut Melia dan ketika kutarik yang keluar adalah “Aaahh..”. Selama 10 menit kami berganti posisi. Sekarang adalah posisi Doggy Style, dengan bertumpu kepada kedua tangannya, Melia menikmati setiap genjotan dan hentakan saya dari belakang. “Uuuhh, yees, yeess.. oohh yess.. oohh yess, come on Ryo..” Suara pantat dan bagian tubuh bawah saya beradu menimbulkan bunyi tepukan. Pantat Melia yang begitu padat berisi, menambah rasa gemas saya untuk terus meremasnya. 

 Belum cukup juga saya dalam posisi ini, saya tetap berusaha untuk meremas kedua payudaranya dan beradu mulut dengan tetap mempertahankan irama genjotan saya. Aku tidak tahu apa yang telah diberikan Melia kepada saya sehingga saya bisa bertahan begitu lama. “You, oohh are aahh greaat Ryoo, oohh, aahh, oohh, aahh..” Kemaluan Melia yang masih terasa sempit semakin menambah terus nafsu saya untuk terus mengenjotnya. Mungkin saya tidak tahu akau adalah orang ke-berapa yang ML dengannya, tapi ini memberikan saya pengalaman luar biasa yang tidak akan saya lupakan. “Ooohh Mel, lu juga heebbaatt, aah, oohh, uuhh, kemaluanmu masih kencang dan sempit, aahh, oohh oohh, Mel” Setelah hampir 20 menit kemudian, baru terasa ada yang mau keluar. 
“Mel, aku, aku mau keluar, oohh, uuhh..” “Iya.. genjot la..ggii Ryo, aakkuu juga mau keluar, uuhh aahh” “Di dalam atau di luar nihh, oohh” “Da.. lam saja biar terasa, jangan kuuaatiir, oohh” Saya semakin mempercepat gerakan maju mundur dengan diimbangi gerakan Melia juga. Suara kecipak semakin memenuhi ruangan kamar. “Aaakkuu keelluuar, aahh aahh..” “Aaakkuu juga, Ryoo.. oohh..” Hentakan terakhir, kudorong dalam-dalam kemaluan saya ke dalam kemaluan Melia yang diikuti dengan gerakan punggung Melia melengkung ke bawah dan dengan kepala mendongak ke atas pertanda dia juga telah mengalami klimaks. Tanganku masih memegang pinggang Melia. 

Masih bertahan 1-2 menit dalam posisi doggy style sebelum akhirnya Melia meletakkan badannya ke bawah dan telungkup dan saya mencabut kemaluaan saya lalu mendekapkan badan saya ke Melia dan membisikkan kata mesra. “Lu hebat Mel. Saya jadi suka dan sayang sama lu.” “Terima kasih Ryo, lu telah memberikan kepuasan yang telah saya dambakan selama ini” “Kembali Mel, dari lu gue telah belajar sesuatu yang hebat..” “Saya juga suka sama kamu, makanya saya tidak segan untuk melakukan ini denganmu, Ryo. Dan apa yang kita lakukan ini hanya suka sama suka. Just a friend, OK?” Agak kaget juga saya mendengarnya tapi masih bisa kukuasai diriku. “Ok mel, we always be a friend” Akupun membelai mesra dia sampai akhirnya kami berdua tertidur tanpa sehelai benang pun.

 Keesokan harinya kami kembali menikmati perjalanan wisata, hanya saja dengan keadaan yang sedikit lebih mesra setelah apa yang kami alami semalam. Sampai akhirnya waktu cuti saya habis di Medan dan pulang kembali ke Jakarta. Di hari kepulangan saya, Melia tetap mengantarku ke bandara untuk pulang ke Jakarta. Melia sekarang melanjutkan studi ke Amerika dan aku tidak tahu kapan ia akan kembali. Melia, Melia, i always remember what you have tought me! Tidak rugi perjalanan saya kali ini ke Medan. Sangat sangat special jika dibandingkan dengan semua perjalanan wisata saya selama ini.



Promo New Member Bonus 25% Sportbook
New Bonus Deposit 5%
Bonus Cashback 5% sampai 10% Sportsbook
Bonus 1% Rollingan Casino
New Cashback 100%
Mari bergabung bersama kami di www.dewa168.com
Untuk Informasi Selanjutnya silahkan menghubungi CS 24 jam kami
Yahoo Messenger : cs.dewa168@yahoo.com
Blackberry Messenger : 25CBBB46
Livechat : Tersedia di website kami di www.dewa168.com
Via Hp : wap.dewa168.com
Proses Depo/WD Cepat, Aman, dan Terpercaya !!

Popular posts from this blog

Hadiah Pendewasaan Dari Mbak Yuni

Dewa168 - Mbak Yuni adalah anak tetangga nenekku di desa daerah Cilacap yang ikut dengan keluargaku di Kota Semarang sejak SMP. Waktu SD ia sekolah di desa, setelah itu ia diajak keluargaku di kota untuk melanjutkan sekolah sekaligus membantu keluargaku terutama merawat aku. Kami sangat akrab bahkan di juga sering ngeloni aku. Mbak Yuni ikut dengan keluargaku sampai dia lulus SMA atau aku kelas 2 SD dan dia kembali ke desa. Namanya juga anak kecil, jadi aku belum ada perasaan apa-apa terhadapnya. Setelah itu kami jarang bertemu, paling-paling hanya setahun satu atau dua kali. Tiga tahun kemudian ia menikah dan waktu aku kelas dua SMP aku harus pindah luar Jawa ke Kota Makassar mengikuti ayah yang dipindah tugas. Setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi. Kami hanya berhubungan lewat surat dan kabarnya ia sekarang telah memiliki seorang anak. pada waktu aku lulus SMA aku pulang ke rumah nenek dan berniat mencari tempat kuliah di Kota Yogya. Sesampai di rumah nenek aku tahu bahwa...

Ibu Tiri Ku, Dia yang Menggoda Ku

Aku adalah anak semata wayang dari manajer di perusahaan besaar di jakarta sebut saja aku dani dengan kulit putih dan wajah yang menurutku gak ganteng dan gak jelek tapi kata orang mmuka aku gemesin ngangenin & tinggi 169cm dan berat badan 57kg . Di saat usiaku 15 tahun papahku bercerai dengan ibu kandung dan ibuku lah yang mendapatkan hak asuh walaupun aku sudah tidak tinggal dengan papah lagi tetapi papah selalu menjemputku untuk menginap dirumahnya yang sangat besar waktu itu aku menghabiskan waktu bersama papah dengan menonton klub kesukaan kita manchester city hari demi hari berlalu tetapi papah selalucerita dengan aku kalau ingin mempunyai mamah baru untuk aku,,, walaupun aku tidak setuju dengan papah tapi papah ttp saja ingin mencari pendamping untuk hidupnya . Lalu sebulan kemudian papah menikahi janda dengan 1 anak "dina" istri papah sangat cantik dengan paras wajah wanita sunda yang cantik dengan tinggi badan 172cm dengan payudara yang sangat besar seperti pep...

Tragedi dan Birahi

Setelah aku sehat dan kembali dari rumah sakit membawa bayiku, dan bayiku berusia 1 tahun, dengan lemmbut suamiku meminta izin untuk menikah lagi. Alasannya, baginya seorang anak tak mungkin. Dia harus memiliki anak yang lain, laki-laki dan perempuan. Dengan sedih, aku "terpaksa" merelakan suamiku untuk menikah lagi.  Parakanku sudah tdiangkat, demi keselamatanku dan kesehatanku. Sejakl pernikahannya, dia jarang pulang ke rumah. Paling sekali dalam seminggu. Kini setelah usia anakku 15 tahun, suamiku justru tak pernh pulang ke rumah lagi.  Dia telah memiliki 4 orang anak, tepatnya dua pasang dari isteri mudanya dan dua anak lagi dari isterinya yang ketiga. Aku harus puas, memiliki tiga buah toko yang serahkan atas namaku serta sebuah mobil dan sebuah taksi selain sedikit deposito yang terus kutabung unutk biaya kuliah anakku Irvan nanti. Irvan sendiri sudah tak perduli pada ayahnya.  Malah, kalau ayahnya pulang, kelihatan Irvan tak bersahabat dengannya. Aku...