Skip to main content

Dengan Terpaksa Saya Ceritakan Kisah Cinta Ini

Sengaja saya ceritakan ini kepada pembaca kompasiana, dengan harapan saya dapat meluapkan segala perasaan dan kegelisahan yang selama ini mengendap dalam perasaan dan batin saya bertahun-tahun.
Kisah ini dimulai delapan tahun silam, ketika saya masih duduk di bangku  kuliah salah satu perguruan tinggi di Kota Kupang-Nusa Tenggara Timur. Saat itu saya berkenalan dengan seorang gadis cantik dan lembut, namanya Amy.
Kami berbeda Fakultas waktu itu. Tanpa membutuhkan waktu dan proses yang panjang, saya kemudian menjalin cinta dengan Amy. Prejalanan kisah cinta kami hanya berlangsung selama tiga bulan.
Amy waktu itu tidak tahan dengan watak dan sikap saya yang tempramen dan badung. Maklumlah, semasa kuliah, terutama disemester 1-6, teman sepergaulan saya rata-rata anak-anak nakal dan pemabuk, alias suka minum-minuman keras dan berkelahi antar kampung.
Sebelum berpacaran dengan Amy, saya termasuk bagian dari mahasiswa-mahasiswa yang preman itu. Wajar saja, watak dan tempramen saya waktu itu terbilang cukup membuat Amy gerah dan mengambil sikap menjauhi saya.
Tapi, dalam kurun waktu tiga bulan itu, ternyata diam-diam saya menyimpan rasa cinta yang teramat dalam padanya. Bahkan saya bermimpi, suatu waktu kami bisa hidup bersama-sama sebagai suami istri.
Saya yang dididik oleh keluarga dengan keras dan bergaul dalam lingkungan yang nakal, ternyata diluluhkan, bahkan tenggelam dalam rasa cinta yang terlampau besar pada Amy. Susah payah saya berusahan untuk mempertahankan cinta kami, agar Amy tetap hidup bersama saya, namun di tengah usaha saya yang keras itu, tidak sanggup membuat Amy tetap bertahan dengan hubungan cinta kami.
Saya sadar waktu itu, bahwa cara saya untuk mempertahankan cinta kami terkadang terlalu ekstrem dan kasar. Bahkan terkadang nekat dan melukainya. Tapi bagi saya, itulah cara saya untuk mempertahankan Amy gadis yang sangat saya cintai.
Tapi semua itu tak sanggup membendung Amy untuk menjauhi saya. Di tengah besarnya cinta dan harapan untuk bisa hidup selamanya bersama Amy itu, akhirnya Amy memutuskan hubungan kami. Mesti saya keberatan untuk hal itu (putus).
Yang paling menyakitkan buat saya adalah, setelah hubungan kami berakhir, dia menjalin cinta dengan teman dekat saya sefakultas. Entahlan apa maksud Amy? Saya pun tidak mengerti.
Singkat cerita, meski dibalut rasa cinta yang dalam padanya, saya akhirnya ikhlas dan merelakan dia jatuh dalam dekapan cinta laki-laki lain. Dalam kegalauan itu, saya menemukan jalan hidup baru sebagai aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Saya pun memilih tinggal di kompleks masjid Raya Nurussadah Kupang-NTT bersama teman-teman HMI dan lebih sering menghabiskan waktu di masjid sepulang kuliah atau selesai beraktifitas di HMI.
Kehidupan lama yang penuh dengan ingar-bingar kekerasan dan alkohol mulai saya tinggalkan. Satu tahun aktif di HMI, membuat saya mulai bisa sedikit melupakan Amy. Tapi saya pun sulit melabuhkan cinta pada wanita lain. Karena hanya Amy yang ada di hati dan tersimpan rapi dalam lubuk cinta saya yang paling dalam.
Saya merasa tersumbatnya perasaan cinta pada wanita lain ini pun menjadi sebuah keberuntungan, agar saya benar-benar konsen menggeluti aktifitas perkaderan di HMI. Padahal, di HMI saya dekat dengan beberapa wanita yang manis dan cerdas, tapi semua itu tidak membekas di hati saya seperti Amy.
Selama 5-6 tahun saya bergelut dan berjibaku dengan aktifitas ke HMI an. Mondar-mandir ke Jakarta dan beberapa daerah di Indonesia mengikuti kegiatan HMI. Dan diakhir dari masa aktif saya sebagai kader HMI, saya memutuskan untuk bekerja di Atambuah. Salah satu kabupaten provinisi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan negara Timur Leste (eks Timor-Timur).
Keberadaan saya di Atambua selama 4 tahun lebih, sebenarnya bentuk pelarian saya dari Kota Kupang. Kota yang telah menghancurkan bangunan perasaan cinta saya. Tapi di sana juga kota perjuangan dan kota yang telah meleburkan kerasnya hati saya dengan sentuhan kelembutan dan kasih sayang sosok Amy. Kota yang telah memberikan arti sebuah nilai dan eksistensi perjuangan selama berada di HMI.
Selama berada di Atambua, setiap sabtu sore saya selalu menyempatkan diri ke Kupang. Dalam rangka mengisi materi-materi perkaderan HMI. Intensitas saya ke Kupang itulah yang menyempatkan saya suatu waktu niat untuk bertandang ke rumah Amy.
Jujur, selama kami berpacaran, saya tidak pernah ke rumahnya. Namun kali ini, saya nekat saja. Sekedar mengetahui kabar Amy, karena selama 4 tahun lebih sejak kami putus dan sejak saya menetap di Atambua, kami tidak lagi bersua.
Singkat cerita, saya pun memberanikan diri ke rumah Amy. Malam itu kami bercerita tentang banyak hal. Dia pun berkisah tentang hubungannya dengan Al (teman saya) yang kandas di tengah jalan. Amy ditinggal nikah oleh Al.
Sejujurnya, mendengar kisah putusnya Ami dan Al malam itu, saya merasa punya kesempatan lagi. Maklum, rasa cinta saya padanya yang begitu besar dan masih tersimpan rapih. Bahkan malam itu saya sempat berjanji, kalau ia berkenan, saya masih mau menerimanya kembali dengan keadaan apapun.
Saya pun meminta Amy, kalau dia bisa sedikit sabar, saya akan mengumpulkan modal secukupnya untuk segerah melamarnya menjadi istri. Tapi dasar Amy, ia wanita yang susah di tebak. Dulu ketika kami masih pacaran pun begitu, saya sulit menerjemahkan seperti apa rasa cintanya pada saya. Malam itu Amy tidak memberikan kepastian apapun, ia hanya tersenyum datar dan berusaha mengalihkan pembicaraan ke hal lain.
Malam itu, saya fikir Amy tidak serius menanggapi omongan dan permintaan saya. Akhirnya saya pun menganggap sedikitpun Amy tidak menyimpan perasaan cintanya pada saya. Sejak malam itu, saya pun tidak lagi bertemu Amy.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya dipertengahan tahun 2008, saya bertemu dengan seorang gadis Minangkabau (Sumatera Barat), dia teman saya di HMI. Kami bertemu di acara Intermediate Training HMI Cabang Kupang. Saat itu ia menjadi salah satu pembicara nasional dalam perhelatan training itu. Tidak begitu lama berkenalan, kami pun memutuskan untuk menikah.
Waktu itu, satu-satunya tujuan saya untuk menikah adalah ibadah. Tidak ada tendensi perasaan apapun. Dalam benak saya berfikir, cinta itu seiring waktu akan terbentuk juga. Akhirnya kami pun menikah dan menetap di Jakarta.
Saat ini, kami telah dikarunia seorang putra yang tampan dan cerdas. Buah cinta kami. Namanya Alif Facry Zafran Choiry. Saya juga suka menamakannya Muhammad Saves Morales Dinejad. Nama yang bagus, dan juga sebagi simbol perlawanan terhadap kemapanan. Kulitnya putih, tapi wajahnya Timur bangat. Begitu kata teman-teman saya.
Alhamdulillah dengan gaji 7,5 juta sebagai staf di salah satu lembaga tinggi negara, kami hidup bahagia dan pas-pasan. Saya pun bisa mewujudkan mimpi saya untuk melanjutkan studi program Pasca Sarjana di salah satu Universitas terkemuka di Jakarta. Kini saya duduk di semester dua (2).
Di tengah-tengah karunia Tuhan itu, suatu waktu, saya iseng-iseng membuka jejaring sosial (facebook) yang sudah hampir seminggu tidak diotak-atik, sontak saya terkejut, karena dalam kotak pesan saya ada sebuah pesan yang dikirim oleh seseorang yang bernama Mamy Camsol.
Dia hanya menulis singkat dalam inbox “saya ga bisa, berkata-kata lagi”. Sontak saya kaget dan bertanya, apakah ini Amy? Gadis yang hingga kini masih tersimpan di hati saya? Akhirnya untuk memastikan, saya pun menelpon Amy. Karena ia menggunakan facebook dengan layanan hand phone sehingga nomor nya pun dengan mudah saya lacak.
Ternyata saya tidak salah, gadis yang mengirim pesan itu adalah Amy. Malam itu Amy bercerita tentang banyak hal. Ternyata selama ini Amy menunggu saya. Dia pegang benar kata-kata yang pernah saya ucapkan dimalam itu, bahwa saya akan datang melamarnya setelah mengumpulkan sedikit modal untuk menikah.
Bahkan ia pernah kabur dari rumah dan mencari saya di Atambua, tapi waktu itu saya sedang pulang kampung. Malam itu Amy menangis sebisanya. Ia menceritakan pada saya dimalam itu, bahwa hubungannya dengan Al teman saya itu putus di tengah jalan karena Al tau betul bahwa ia hanya mencintai saya.
Amy dengan bersumpah mengaku pada saya, Al hanyalah tempat pelarian, akibat ia tidak tahan dengan sikap dan watak saya yang suka mabuk dan berkelahi. Ia hanya tidak sanggup menerima setiap saat saya memperlakukannya dengan kasar dan dalam keadaan mabuk.
Dalam hatinyanya, ia sangat mencintai saya. Yang paling membuat saya terpukul adalah, saat ini Amy mulai merokok dan setiap malamnya menggunakan sabu-sabu. Ia tidak lagi solat lima waktu dan sekarang menetap di Jawa Timur.
Amy cerita pada saya, sudah dua orang yang melamarnya baik-baik, tapi ia menolaknya, karena hanya saya yang ada di hatinya seumur hidup. Kepergiannya ke tanah Jawa, hanyalah bentuk pelarian akibat rasa cintanya pada saya yang begitu besar. Ia tidak lagi sanggup menetap di Kupang akibat perilakunya yang semakin frustasi. Ia tidak ingin penilaian buruk orang-orang sekitar terhadap keluarga akibat perbuatannya yang kini menyimpang jauh dari agama.
Malam itu, Amy pun mengaku pada saya, bahwa ia pernah berhubungan dengan sesama jenis (lesbian). Semua itu dilakukannya akibat rasa frustasi yang dalam setelah saya pergi dan menghilang dari kehidupannya.
Pembaca sekalin, sejujurnya saya ingin berkata, bahwa saat ini saya dalam kebimbangan yang besar. Menghadapi suatu situasi dilema, dimana orang yang pernah bahkan masih saya cintai itu kini berada dalam kehancuran hidup. Saya sulit memposisikan diri dalam kondisi yang sedemikian dilematis.
Sejujurnya saya ingin memperjuangkan kehidupan saya saat ini yang mulai terpupuk dengan nilai-nilai kebahagian dan romantisme dalam sebuah keluarga kecil. Tapi saya pun sulit membunuh nurani ini agar tidak berpihak pada kemanusiaan dan cinta yang universal itu. Saya bersedia mendengar siraman dan pecerahan dari sahabat kompasiana yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membaca kisah ini. Terima kasih

Promo New Member 100% Deposit Sportsbook
Bonus Cashback 5% dan 10% Sportsbook
Bonus 0.7% Rollingan Casino
Mari bergabung bersama kami di www.dewa168.com
Untuk Informasi Selanjutnya silahkan menghubungi CS 24 jam kami
Yahoo Messenger : cs.dewa168@yahoo.com
Blackberry Messenger : 25CBBB46
Livechat : Tersedia di website kami di www.dewa168.com
Via Hp : wap.dewa168.com
Proses Depo/WD Cepat, Aman, dan Terpercaya !!

Popular posts from this blog

Hadiah Pendewasaan Dari Mbak Yuni

Dewa168 - Mbak Yuni adalah anak tetangga nenekku di desa daerah Cilacap yang ikut dengan keluargaku di Kota Semarang sejak SMP. Waktu SD ia sekolah di desa, setelah itu ia diajak keluargaku di kota untuk melanjutkan sekolah sekaligus membantu keluargaku terutama merawat aku. Kami sangat akrab bahkan di juga sering ngeloni aku. Mbak Yuni ikut dengan keluargaku sampai dia lulus SMA atau aku kelas 2 SD dan dia kembali ke desa. Namanya juga anak kecil, jadi aku belum ada perasaan apa-apa terhadapnya. Setelah itu kami jarang bertemu, paling-paling hanya setahun satu atau dua kali. Tiga tahun kemudian ia menikah dan waktu aku kelas dua SMP aku harus pindah luar Jawa ke Kota Makassar mengikuti ayah yang dipindah tugas. Setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi. Kami hanya berhubungan lewat surat dan kabarnya ia sekarang telah memiliki seorang anak. pada waktu aku lulus SMA aku pulang ke rumah nenek dan berniat mencari tempat kuliah di Kota Yogya. Sesampai di rumah nenek aku tahu bahwa...

Ibu Tiri Ku, Dia yang Menggoda Ku

Aku adalah anak semata wayang dari manajer di perusahaan besaar di jakarta sebut saja aku dani dengan kulit putih dan wajah yang menurutku gak ganteng dan gak jelek tapi kata orang mmuka aku gemesin ngangenin & tinggi 169cm dan berat badan 57kg . Di saat usiaku 15 tahun papahku bercerai dengan ibu kandung dan ibuku lah yang mendapatkan hak asuh walaupun aku sudah tidak tinggal dengan papah lagi tetapi papah selalu menjemputku untuk menginap dirumahnya yang sangat besar waktu itu aku menghabiskan waktu bersama papah dengan menonton klub kesukaan kita manchester city hari demi hari berlalu tetapi papah selalucerita dengan aku kalau ingin mempunyai mamah baru untuk aku,,, walaupun aku tidak setuju dengan papah tapi papah ttp saja ingin mencari pendamping untuk hidupnya . Lalu sebulan kemudian papah menikahi janda dengan 1 anak "dina" istri papah sangat cantik dengan paras wajah wanita sunda yang cantik dengan tinggi badan 172cm dengan payudara yang sangat besar seperti pep...

Tragedi dan Birahi

Setelah aku sehat dan kembali dari rumah sakit membawa bayiku, dan bayiku berusia 1 tahun, dengan lemmbut suamiku meminta izin untuk menikah lagi. Alasannya, baginya seorang anak tak mungkin. Dia harus memiliki anak yang lain, laki-laki dan perempuan. Dengan sedih, aku "terpaksa" merelakan suamiku untuk menikah lagi.  Parakanku sudah tdiangkat, demi keselamatanku dan kesehatanku. Sejakl pernikahannya, dia jarang pulang ke rumah. Paling sekali dalam seminggu. Kini setelah usia anakku 15 tahun, suamiku justru tak pernh pulang ke rumah lagi.  Dia telah memiliki 4 orang anak, tepatnya dua pasang dari isteri mudanya dan dua anak lagi dari isterinya yang ketiga. Aku harus puas, memiliki tiga buah toko yang serahkan atas namaku serta sebuah mobil dan sebuah taksi selain sedikit deposito yang terus kutabung unutk biaya kuliah anakku Irvan nanti. Irvan sendiri sudah tak perduli pada ayahnya.  Malah, kalau ayahnya pulang, kelihatan Irvan tak bersahabat dengannya. Aku...