Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2017

Pertandingan Tinju, Sebotol Bir dan Bercinta

Beberapa minggu yang lalu, istriku akhirnya mewujudkan fantasinya bercumbu dengan 2 laki laki sekaligus. Sejak saat itu dia berupaya untuk memenuhi keinginan nafsunya yang lebih besar. Dan akulah yg mewujudkan impiannya itu, tapi dalam jauh dalam pikiran ku, itu membuatku terangsang mengetahui sisi banal istriku Semalam, kami mengundang beberapa pria menonton beberapa pertandingan tinju di tv kabel milik kami, ini sungguh menjengkelkan istri tanpa akhir, dia membenci pertandingan tinju dan lebih lebih bila pria berkumpul didepan tv. Berlima kami nonton pertandingan tinju, minum bir dan menyantap pizza ketika janice pulang kerumah, dia mengerutu, terlihat kurang senang pada kami yg duduk sambil melihat pertandingan tinju. Dia berkata bahwa dia akan mandi dan mengucapkan selamat malam dan kubalas “malam sayang...” Beberapa menit kemudian, aku mendengar “alamak…” yg datang dari lorong pintu. Terlihat istriku yg cantik berdiri disana memakai jubah satin hitamnya dengan kaki jenja...

Bermula di Malam itu ..

Malam minggu itu jam 21:15.. aku ketinggalan kereta di stasiun bogor, tapi aku hrs ke jakarta, ada urusan kerjaan yang harus diselesaikan malam itu juga buat senin pagi. Aku tidak bisa nginep di rumah orang tuaku malam itu. Akhirnya aku ke terminal bis dan akan naik bis ke uki baru nanti nyambung lagi taxi ke rawamangun, kostku di sana.. Dengan naik angkot sekali aku dah sampai di terminal, aku lihat bis ke uki masih ngetem.. aku naik, masih kosong.. cuma ada 2 org bapak2 di bangku depan. Aku memilih bangku deretan ketiga dari depan yang sebelah kiri bis. lama juga menunggu tapi penumpang yang naik baru 6-7 org.. itupun duduk di bagian tengah.. penjual makanan sudah beberapa kali naik-turun, tak lama.. seorang ibu2 muda naik dan dia duduk dideretan kedua bangku sebelah kanan, pas naik sepertinya dia sempat merilirik aku lalu duduk, tukang gorengan naik lagi, dipanggilnya.. dan sambil memilih dan mengambil gorengan dia sempat melirik lagi ke aku.. hmh.. lumayan.. ga tua2 amat.. cant...

Oh Ku Nikmati Tubuhnya

Datang saja. Pasti lu juga bercanda. Dari dulu katanya mau datang tapi gak pernah datang. Hehehehe”. Setelah cukup lama ber-SMS ria dengan tetap saja dia tidak percaya akhirnya saya putuskan untuk memberikan kejutan saja besok siang kalau sudah sampai di Medan. Melia, 23 tahun, berkulit agak putih sama seperti warga keturunan lainnya dengan tinggi sekitar 158 cm. Kami berkenalan lewat chatting di internet selama hampir 1 tahun tetapi tidak pernah bertatap muka langsung. Hanya melakukan kontak SMS, email dan chatting saja. Walau tidak pernah ketemu kami tetap bisa menjalin hubungan antara teman dan kadang-kadang juga bertukar foto, jadi masing-masing paling tidak mengenal wajah jika saling ketemu. Akhirnya besoknya saya berangkat ke Medan dengan mengambil penerbangan pertama Jakarta Medan. Selama hampir 2 jam, 15 menit kemudian pesawat mendarat di bandara Polonia, Medan. Setelah membereskan barang bawaan saya, saya langsung memesan taksi untuk mengantarkanku ke salah satu hotel yang...

Gairah Sex dan Keinginan Bantin Ku, Ku Pasrahkan Tubuh Ini..

Akupun diam, pikiranku menerawang jauh, memang aku tak penah mau jadi perawan tua, umurku sudah 30 tahun, tapi tak ada seorang cowokpun yang tertarik padaku. Padahal, aku tidak jelek. wajahku cantik, kulitku putih. Latar belakang pendidikanku juga tidak jelek, dengan S1 ekonomi. Aku juga dari keluarga baik baik, dengan ekonomi cukup mapan. “E...e...eh koq melamun sih” kata Cintami lagi. “ah engak koq, aku lagi mikirin, kerjaan, besok bos mau meeting” kataku asal jawab. “ah, kamu, kerjaan mulu, kamu mesti pikirin juga diri mu dong, lihat ku, umur ku lebih mudah dari mu, anak ku udah dua, kapan kamu mau punya anak, Dina, Dina…” kata Cintami yang terus nyerocos kaya senapan mesin. Aku masih diam, mendengar nasehat teman baikku ini. “udah deh, kamu coba konsultasi ama Ki Bayu, nih alamatnya” kata Cintami lalu menyebutkan alamat Ki Bayu. Aku pura pura, acuh, tapi otakku mengingat seluruh ucapannya. “Dina, kalau mau, ku akan temanin kamu pergi ke sana” kata Cintami lagi. “udah deh, ...